Saya tahu kalau  serigal itu lebih cantik, bulunya indah dan halus. Aku tahu kau cerdik dan kadang licik memainkan politik dan mampu menyusun strategi jitu. Terkadang kau mampu dan tega menyerang siapa saja. Kalau serigala telah berubah sifat menjadi seekor rubah, kau lebih sadis lagi. Kau akan tegang makan pesaing atau lawanmu, dengan menunggu kesalahan dan keteledorannya untuk kamu terkam cepat, rapi dengan segala cara untuk memastikan kemenanganmu.

Okelah, itulah kau! Tapi aku akan tetap memilih jadi landak saja. Walaupun buluku tidak rapi, tampangku kelihatan kecil dan dapat kau sepelekan, langkahku tidak panjang danberjalan kelihatan terseok-seok, cara hidupku sederhana, cari makanku juga hanya di siang hari --- apa adanya, cari yang halal-halal saja, bahkan cenderung hanya menjaga dan memelihara rumah dan keluargaku, tapi saya ingatkan-ko serigala, jangan coba-coba menerkamku!  Tidak gampang! Daya ciumku yang tajam, pengalamanku keluar dari masalah, yang telah teruji --- kalau kau menerkam maka bulu-buluku yang tajam segera kugulung bagai bola sehingga kalau kau coba menyentuhku, kau akan berdarah-darah tanpa pernah melukaiku. Kau begitu biarlah aku tetap memilih landak. Menjadi serigala atau rubah kau ambil saja. Landak itu hidupnya pasti tenang hanya mati kalau sudah tua. Landak itu tidak ditembak pemburu. Artinya landak itu melihat yang penting dan baik saja. Sementara yang tidak berguna dan hanya keburukan, dia dibuang!

Makassar, 19 Juni 2015