Mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtimbas), serta pengendalian stabilitas pangan dan arus lebaran, Kepolisian Daerah Sulsel bersama Pemerintah Daerah Sulsel serta TNI menggelar Operasi Ramadniya Tahun 2017.

Operasi ini dimulai Senin, 19 Juni hingga 4 Juli dengan melibatkan 187.012 personil secara nasional dan untuk Sulsel sendiri sebanyak 15.148 personil.

Untuk memaksimalkan operasi itu, dilaksanakan Apel Gelar Pasukan Ramadniya Tahun 2017 di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (19/6/2017) dan dihadiri langsung oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Pol Muktiono membacakan sambutan seragam Kapolri Jenderal M.Tito Karnavian mengatakan, operasi Ramadniya bertujuan meningkatkan sambang dan patroli di titik-titik rawan Kamtibmas seperti terminal, pelabuhan, dan pemukiman warga saat perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah. 

Termasuk pada titik rawan kecelakaan lalu lintas dan macet pada puncak arus mudik H-2 dan arus balik H+5.

"Di Sulsel personil yang diturunkan adalah Kepolisian, TNI,  Pemda termasuk SAR dan Kesehatan," sebut Muktiono.

Sebanyak 129 pos disiapkan terdiri dari 89 pos pengamanan,  37 pos pelayanan dan 3 pos gabungan.

"Disediakan juga mudik gratis bagi pengendara motor,  motor mereka akan kita angkut juga.  Ini untuk seluruh daerah di Sulsel. Sejauh ini sudah ada 40 yang mendaftar," kata Muktiono.

Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keamanan Sulsel dalam kondisi terkendali .

"Suasana Sulsel sangat kondusif.  Kriminal turun hampir di setiap jenisnya. Monitoring pusat, Sulsel termasuk yang aman," ujar Syahrul. 

Senin, 19 Juni 2017 (Srf/Rs)