Asisten IV Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, DR. H. Ruslan Abu, SH., MH membuka  acara  Pekan Pendidikan Tinggi Sulawesi ke-7 Tahun 2016 di Gedung Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Selasa, (23 Februari 2016). Acara ini diselenggarakan oleh Kopertis Wilayah IX Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Kegiatan Pameran Pendidikan Tinggi Sulawesi ke-7 adalah sebuah ajang yang sangat strategis dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan secara khusus masyarakat dan para pelajar SMA/SMK di Sulsel, guna mendapatkan informasi yang akurat tentang perguruan tinggi sebagai tujuan pendidikan lanjutan para siswa SMA/SMK agar mereka kelak memiliki sumber daya manusia yang handal dan kemampuan daya saing yang tinggi di masa yang akan datang.

H. Ruslan Abu dalam sambutannya mengatakan, kegiatan semacam ini sangat penting dan strategis sebagai sebuah wadah bagi pelajar SMA/SMK untuk memahami dunia perguruan tinggi sebagai tujuan penddidikan lanjutan yang diinginkan melalui “Pameran Perguruan Tinggi, Pestival Seni dan Budaya”.

“Jalur pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan akademis maupun kemampuan profesional yang dapat menerapkan, mengembankan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi,” terangnya.

“Oleh karena itu perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi sangat memberikan peranan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga perubahan-perubahan global yang begitu cepat dapat direspon oleh produk pendidikan yang ada,”lanjutnya.

Ia menambahkan, pada saat ini Indonesia menghadapi masalah yang sangat serius dalam kualitas SDM, yang disebabkan kualitas pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. Itulah sebabnya pendidikan memegang peranan yang sangat penting, mulai dari pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi.

“Perguruan Tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan, baik kemampuan akademis dimana mereka mampu untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi,”pungkasnya.

Selasa, 23 Februari 2016  (Rs/Tn)