MENJADI  pemmpin di era transisi seperti saat ini, sungguh sangat berat. Apapun yang kamu perbuat,belum tentu membuat orang lain merasa baik, apalagi puas. Pasalnya, bisa memjadi kondisi ekonomi sosial masih terpuruk,tuntutan masyarakat sangat luas, kompleksitas permasalahan muncul , di sisi lain sumber daya ang ad asnagat terbatas.

            Kalau begitu, semua permaslah itu membutuhkan kerja exraordinary , yang luar biasa dari para pemimpin denga melakukan kegiatan nyata la[anga yang kreatif ,inovatif, dan berorientasi pada kepentingan orang banyak atau masyarakat sebab pemimpin dituntut memberi pelayanan yang CCA ( cepat,cermat, dan akurat), serta mendorong edukasi dan pemberdayaan  masyarakat agar makin bisa mandiri memecahkan masalahnya.

            Pemimpin tidak boleh hanya mengandalkan intuisi. Harus terus meng-grade,meningkat kemampuan intelektual, frame akademik, kemampan dalam mengimplemwntasi tugas, serta mempertajam visi kedepan sesuai tantangan era yang harus bisa makin percaya perlunya managemen by electronic,e-budgwt,e-paying, dan lain-lain. Namun , di balik itu segalanya,pemimpin harus makin baik etika,moralnya, doa,dan ibadahnya,sehingga dia menjadi pemimpin  yang bisa menjadi teladan. Juga, sehat pikirannya,sehat hatinya, sehat tubuhnya,dan bisa menjadi panutan bagi anak buah dan masyarakat.

            Lantas,apakah kamu dan aku termasuk pemimpin seperti itu? Mari,kita tanyakan pada  diri kita masing-masing. Kalau belum, tentulah belum terlamba untu kita mengayomi rakyat, makin baik, makin tukus bekerja , dan buang cara dulu  yang tidak efektif apalagi berbahya, serta hindari penyelewengan dan korupsi. Dan,mari kita saling mengingatkan secara beradab, agar kita menjadikan secsrs terbaik. Pasti kita bisa.!

 

(Makassar,21 Agustus 2014)