Menghadapi Ujian Nasional (UN) sistem Computer Based Test (CBT) atau tes berbasis komputer, tak dapat dipungkiri keterbatasan perangkat komputer menjadi kendala pihak sekolah hingga saat ini.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Ir.H. Agus Arifin Nu'mang, MS mengimbau Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menginventarisir sekolah yang mengalami kendala tersebut.

"Saya minta dinas pendidikan tahun ini untuk menginventarisir sekolah-sekolah yang sudah ujian sistem online supaya dicari solusinya," tuturnya (Selasa ,19/1/16).

Ia mencontohkan SMAN 2 Makassar yang masih memiliki keterbatasan komputer. "Kemarin di SMA 2 saya bicara. Solusinya adalah mereka akan pinjam komputer kalau kita memang tidak bisa adakan," ungkapnya.

Sekretaris Disdik Sulsel Salam Soba pun berharap, semua sekolah-sekolah unggulan dapat melaksankan ujian berbasis komputer.

Ia pun mengaku SMA 2 Makassar memang masih kekurangan. Namun, menurutnya, sekolah sebesar itu harus mampu melakukan penganggaran pengadaan perangkat komputer. Setiap tahun, kata dia, terdapat sumbangan pembangunan. "Dana-dana itulah yang seharusnya mreka siapkan untuk pengadaan komputer untuk peningkatan mutu di sekolah," ujarnya.

Terkait bantuan perangkat komputer ke sekolah, Salam mengaku pihaknya bisa melaksanakan itu setelah pelimpahan wewenang sekolah dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi.

"Kalau sudah diserahkan, pemprov pasti yang melakukan program dalam rangka untuk fasilitas yang dibutuhkan sekolah. Kewenangan ini berjalan pada 2017," katanya.

"Itu sudah tanggung jawab dinas pendidikan provinsi. Mau tidak mau kita melakukan terobosan kepara sekolah yang membutuhkan prrangkat-perangkat itu. Untuk saat ini itu masih kewenangan kota," tambahnya.

Saat ini, lanjutnya, masih dalam persiapan pelimpahan wewenang dari pemerintah kota ke pemerintah provinsi. 2016, kata dia, sifatnya masih transisi. "Kita akan lengkapi semua dokumen guru dari kabupaten/kota untuk dijadikan guru di pemprov, begitu juga akses sarana," terangnya.

Dikatakannya, pelimpahan wewenang tersebut dilaksanakan 31 Maret paling lambat. Sementara, UN sudah dilaksanakan 4 April. "Saat ini kita masih menggunakan fasilitas yang ada di kabupaten/kota," tuturnya.

Salam mengungkapkan, pihaknya telah melakukan uji sosialisasi UN berbasis CBT di 400 sekolah 24 kabupaten/kota pada Desember lalu . "Hampir semua SMP/SMA sudah ada perangkatnya di setiap kabupaten/kota. Perangkat ini bukan dari kita, tetapi sekolah yang mendaftar CBT ke kementerian bahwa sudah siap," katanya.

Diketahui, total sekolah di Sulsel yang telah mendaftar UN sistem CBT sebanyak 162 sekolah. Jumlah terbanyak ada di Makassar, yakni 47 sekolah. Selanjutnya, Pangkep 13 sekolah serta Parepare dan Toraja Utara 11 sekolah. 

Rabu, 20 Januari 2016 (Srf/Na)​