Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Ir. H. Agus Arifin Nu'mang, MS mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (4 Februari 2016).

"Ini adalah program nasional, untuk tingkat Provinsi Sulsel akan ada satu kampung di setiap kabupaten/kota, dan untuk Kota Makassar ditetapkan di Untia," kata Wagub.

Di Kota Makassar, program ini sedikit dimodifikasi menjadi Lorong KB, sesuai dengan berbagai program Wali Kota Makassar yang berbasis Lorong (gang).

Wagub berharap agar pihak Pemkot dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel benar-benar melakukan pengawasan terkait kependudukan di Kampung KB ini.

"Kami meminta sekda kabupaten/kota untuk benar-benara memantau berapa pasangan usia subur, berapa ibu yang hamil, jumlah anak dan bagaimana kondisi kesehatan mereka," terang Agus.

Menurut Agus, program KB tidak hanya sekedar pada bagaimana mengendalikan kelahiran, tetapi bagaimana merencanakan kelahiran hingga lingkungan tumbuh bagi anak-anak sehingga generasi Indonesia di masa yang akan datang menjadi generasi yang cerdas dan sejahtera.

"Bagaimana merencanakan proses kelahiran sampai anak tumbuh sehat dan cerdas, ini terkait semua dengan program pemerintah ke depan. Bagaimana kita menciptakan lingkungan yang bagus, kita akan bersinergi dengan institusi yang lain," bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, Rini Riatika Djohahri mengatakan program Kampung KB ini dilakukan agar manfaat Program KB dapat dirasakan oleh masyarakat miskin terpencil. 

Kampung KB adalah salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh di lini lapangan.

"Dengan program ini diharapkan dapat memperkuat pelayanan lintas sektor kepada keluarga, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui KKBPK," ujar Rini.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Kota Makassar Ibrahim Saleh, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr. H. Rachmat Latief, dan jajaran BKKBN kabupaten/kota. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penanaman 2500 pohon.

Jumat, 5 Februari 2016 (Srf/Sr)