KAMU temanku, kamu stafku, kamu adalah bagian dari diriku, karena daya imajinasimu kuat. Pola pikirmu bagus. Kamu selalu rasional dan memakai akal sehat. Tidak emosioanal dan temperamental.

      Bila kamu memiliki hal tersebut, ada dalam dirimu itu, maka kamu bisa mengkalim bahwa kita teman dan kita boleh bersam-sama. Tetapi, kalau kau mau jadi saudaraku, kamu mau jadi orang dekatku, kamu mau jadi stafku, ingatlah untuk tidak mendekat jika kamu bodoh, sebab aku berteman dengan orang cerdas!

      Karena kamu harus memiliki kemauan keras untuk melakukan yang baik untuk bisa menjadi the best, mestilah terbaik, kamu mau menjadi sang juara, mau menjadi sang legenda, dan terpenting adalah bahwa kamu masuk kategori orang cerdas yang memiliki keyakinan dan integritas yang kuat dan tidak diragukan solidaritas dan kebersamannya.

      Kalau syarat-syarat tersebut menjadi karakter dan keseharian yang ada pada kita semua, yang kemudian diantar dalam iman, shalat, dan doa, maka saya yakin Allah akan malu kalau melihat kita sengsara dan miskin. Tuhan akan menjaga dan memperjalankan kita melihat kesuksesan dan kebahagiaan. Dan, akan banyak orang baik yang datang memberi pangan dan bantuannya kepada kita meraih harapan dan cita-cita.

 

                                                                              (Singapura-Makassar, 1 mei 2014)