Fokus pada yang positif! Misalnya saja, kalau ada siang maka ada malam, dan besok matahari pagi bersinar lagi alias siang malam pasti berganti. Demikianlah hidup, ada masa kita tertawa dan tersenyum penuh kegembiraan tetapi ada saat kesedihan dan air mata harus berlinang menembus duka dan kecewa. Bila begitu, patut disimak nasihat orang tua kita bahwa kalau gembira jangan lupa diri untuk bersyukur dan tahu pula berterima kasih, tetapi kalau lagi dirundung nestapa dan sakit maka berdzikir dan sabar  karena di balik musibah dan kegagalan pasti ada hikmah yang berguna untuk menjadi pelajaran berharga kecuali kamu tidak mencarinya.

Makanya, mari kita songsong hari esok dengan optimisme dan fokus ke hal-hal yang positif karena pasti akan lebih bermanfaat daripada harus sedih dan kecewa. Lagipula, berfikir dan menyesali kegagalan dan kesedihan pasti membuat jiwa kita makin tertekan. Malah, bisa berujung sakit dan tidak maksimal dalam bekerja. Demikian pula halnya khawatir dan cemas berlebihan terhadap kemungkinan yang belum terjadi, karena itu adalah kesalahan, pasalnya, hal yang belum terjadi pasti saja belum ada kata pasti akan solusi apa yang tepat untuk memecahkannya.

Yang terpenting adalah pahami realita yang ada saat ini. Ukur sejauh mana realitas-realitas itu akan menghantam dan menghempas kita. Buatlah alternatif-alternatif pemecahan. Jika analisa kita tepat maka solusi yang kita siapkan pastilah tepat. Paling tidak dapat meminimalisasi dampak dan risiko yang terburuk. Dan patut diingat, tidak ada hari tanpa tantangan. Makanya  hadapi tantangan itu, cari jalan keluarnya dan jangan dihindari!*

 

                                                                                                                                                (7 September 2012)