KITA boleh memilih teman. Kita juga boleh mengatakan bahwa aku tidak butuh kamu, karena kamu orang yang memiliki motivasi rendah. Tanda-tandanya bahwa motivasimu rendah, karena kamu hampir tidak peduli jam kerja yang menjadi kewajibanmu. Kamu seenaknya mau masuk kerja atau tidak. Kamu seenaknya kapan mau di kantor atau pulang saja. Kamu bahkan menjadi orang egois yang seenaknya bisa istirahat dan berilex-rilex ria tanpa peduli target-target tugasmu yang belum terpenuhi. Malah kalau da waktu istirahatmu. Padahal tanggung jawabmu begitu banyak.

            Bahkan, kamu di berbagai tempat dan kondisi mengeluhkan hal-hal sepele. Sepertinya kamu tidak mensyukuri begitu banyak bantuan orang pada kamu karena mereka cukup sayang padamu.

            Maaf, saya harus kasih tahu bahwa kamu materialistis, kamu hitung semua keringatmu dengan uang atau honor saja, dan tidak mau jadi relawan. Makanya, aku mulai benci kamu karena sudah tidak mau mendengar nasehat dan kadang sudah tidak etis sebagai saudara, teman, dan sahabat. Kalau kamu kemudian menyadarinya, saatnya kamu evaluasi diri. Bercerminlah. Berdoalah lalu dalam sujudmu niatkan agar kembali menjadi orang yang baik,orang yang beragama, orang beradab, orang yang rajin, pekerja keras, dan bisa dipercaya oleh semua orang yang pada dasarnya masih ingin melihatmu tidak egois!

 

(Makassar, 21 Maret 2014)