Tekad adalah perjuangan. Salah satu kunci meraih kemenangan sesuai tekad, yakni keyakinan. Maka ayo kita yakinkan diri bahwa kita menang ! SYL : Saya Yakin Lanjut, hehehe... maka ingatlah PAKUI, rumus kita. Jadi jangan jadi peragu apalagi suka bimbang karena orang seperti itu tidak akan pernah meraih  kemenangan, bahkan cenderung menjadi pecundang dan tidak pernah meraih sukses besar. Marilah kita melihat biji besi dalam bejana bandul. Dia terhempas ke kiri dan ke kanan tapi giliran diam, dia tidak bergerak dari tempatnya atau stagnan alias tidak ke mana-mana.

Memang kita tak boleh ragu. Dan jangan jadi peragu seperti defenisi berikut; tidak tetap pendirian, goyah, mudah berubah pendiriannya, tidak punya daya tahan, tidak sesuai dengan risiko, suka cari selamat melulu di pikirannya. Dari sejumlah hal itu orang peragu tidak pernah percaya diri. Oleh karena itu, peragu tidak akan pernah maju besar dan terlambat bersikap, kalau orang menang atau kalah sehingga dia tidak bisa mengklaim apakah dia pemenang ataupun kalah. Akibatnya dia tidak punya nama maupun pusara untuk dikenang. Bahkan dia bisa saja dianggap pengkhianat.

Sejatinya, kalau kita yakin bahwa yang dituju adalah kebenaran, maka itu merupakan suatu pilihan yang tidak berdosa, dan akan bermanfaat untuk banyak orang. Kita mestilah yakin akan mencapai tujuan. Kita yakin menang! Kita yakin tidak pernah kalah. Karena keyakinan itulah yang akan menuntun semua pikiran, tekad, dan spirit untuk membuka jalan menemukan kemudahan mencapai tujuan! *

 

                                                                                                                                                (15 Agustus 2012)