Dalam keseharian kita, tidak seorangpun yang suka melakukan kerja dan berurusan sesuatu yang ruwet, prosedur yang panjang, rumit, berbelit-belit dan ribet, tidak jelas alasannya, serta mengada-ada. Ruwet, ribet, dan berbelit-belit sebenarnya pertanda sesuatu yang tidak modern, lemahnya frame academic, ada “hidden strategy” (ada yang tersembunyi), bahkan mungkin ada korupsi yang berbahaya. Kalau begitu, bagaimanakah agar tidak berbelit-belit dan ribet?

Mestinya, kuasai secara substansi apa tupoksi kita dan apa goal atau tujuan yang ingin dicapai. Yakni :

.    Lakukan proyeksi diri jika kita di pihak membutuhkan atau pengguna prosedur.

.   Hindari hadirnya egoisme berlebihan diri anda, karena itu membuat kita tidak sederhana  dan jauh dari kondisi yang realistis.

.   Hindari khayalan dan kemauan yang berlebihan, dan gunakanlah nalar terhadap diri tentang apa yang rill atau yang sebenarnya menjadi kebutuhan dan harapan agar tidak jauh dari kenyataan yang membuat kita terjebak dengan bertele-tele.

.  Hadirkan nalar yang objektif dengan coba memasuki nalar atau cara berpikir orang lain, karena hanya dengan itu nalar sehat itu membangun keseimbangan dan membuat semuanya menjadi sederhana.

      Kalau begitu, agar tidak ribet atau berbelit-belit, biasakanlah menyederhanakan segala sesuatu yang dapat disederhanakan, termasuk gaya, sikap, cara, hingga kata-kata maupun perintah. Semuanya perlu disederhanakan karena cara seperti itu akan membuat semua makin jelas dan kita akan terhindar dari hal-hal yang buruk. Dan itu juga langkah sukses untuk  meraih masa depan yang lebih baik ! *

                                                                                                                                                                         (29 Juni 2012)