Memaknai hari Kebangkitan Nasional bukan lagi seberapa besar upacara yang kita gelar. Bukan seberapa lantang retorika pidato kita teriakkan. Merdeka! Merdeka!

Abad yang lalu itu Harkitnas adalah kesetiaan, pengabdian tanpa pamrih, menanyakan apa yang lalu telah kau buat. Itulah yang akan jadi sangat dihormati oleh bangsa dan semua orang.                 

Hari ini kebangkitan nasional adalah kita. Artinya kita tahu menghargai, menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa. Kita pastikankah diri kita adalah WNI yang bisa berkontribusi pada perbaikan negari ini – merambah hutan, koruptor, provokator dan lain-lain. Ada jika kah  kita punya keahlian, ilmu pengatahuan dan keterampilan -- Sesuatu yang dibutuhkan pada era 21 ini? Oleh karena itu, Hartiknas ini tanya dirimu:

  1. Ada ji kah yang bisa kita buat untuk memperbaiki negeri ini?
  2. Kita termasuk orang yang punya nilai baik ji kah dalam organisasi dan lingkungan kerja kita?
  3. Kita tahu ji kah apa yang di butuhkan bangsa ini dari kehadiran kita?
  4. Pengetahuan kita, keterampilan kita, cara kerja kita, apakah sudah sesuai dengan tantangan masa depan bangsa ini menghadapi, globalisasi, iptek, modernisasi, HAM dan demokrasi?
  5. Isi maki sendiri. Ingat kita tidak perlu teriak merdeka dengan sangat lantang lagi tapi buktikan kita bangkit! Salamakki.

Makassar, 20 Mei 2015