Seseorang menjadi kuat karena mentalnya kuat. Seseorang menjadi lemah. Demikian pula orang yang sukses, apa saja karena mentalnya memang lemah. Demikian pula orang yang sukses, apa saja karena keinginannya memang sukses yang menggebu-gebu, tidak setengah-setengah dalam melakukan hal untuk menggapai sukses itu dan dia terus belajar serta ngotot sukses dalam semua hal, sekecil apapun.

Orang sukses itu memandang segala sesuatu dengan positive thinking, dalam optimisme yang tinggi. Orang bermental sukses itu bila berhadapan dengan masalah maka dia mencari solusi dan tidak menyalahkan apa saja apabila dia menemukan dan masalah dan mencari kambing hitam yang dapat melemahkan gerakannya. Setiap masalah dia menjadikan cambuk dan pembelajaran untuk membuat lebih gigih menerobos segala tantangan. Dia tahu dan maklum bahwa tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan dan kerja keras. Ia berteman dan memilih jalan salah. Dia tidak gunakan pikirannya secara baik. Tidak menggunakan feeling dalam melangkah. Dia lalai dan teledor. Dia salah memilih teman.  Dia suka membiasakan dirinya gagal. Dia tidak normati atau  malah tidak sunnatullah dalam melangkah. Sunnatullah itu hukum alam. Siapa menabur benih, dia, akan memanen hasilnya. Siapa yang kerja banyak hasilnya akan banyak. Siapa yang suka mengakali orang laian, bohong dan curang maka dia dapat dipastikan bakal gagal. Kalau begitu, sukses harus didorong oleh optimisme dan ambisi, tapi bukan ambisius. Artinya tegar menghadapi tantangan. Yakini, Allah mendampingi niat baik kita ! Optimistislahlah! Bismillah!*