Terima kasih, Tuhan....Engkau telah melengkapi perjalanan hidupku dengan hitam dan putihnya kehidupan. Apapun, itulah yang terbaik untukku. Hari ini kupadu tangis dan senyum. Ada cinta dan kerinduan, seakan mencari bayang yang pasti tak kunjung datang. Ada galau, tapi kuharus tabah untuk menyabarkan hati dan diri untuk mencoba mengatakan : kami tetaplah manusia biasa yang takkan pernah dapat menyembunyikan sedih dalam kegembiraan yang palsu.

Tuhan, ridhai aku sebagai komandan yang tak mengenal menyerah. Terima kasih semua kerabatku dan orang-orang dekatku yang mengalirkan air hati di pipi, memaklumi duka yang mungkin masih tersisa untuk melengkap senyum bahagia kita di hari esok. Tuhan, segalanya kupasrah pada-Mu.*

 

                                                                                                                                (6 September 2012)