SETIAP natal datang, aku terbayang kamu lagi khusyuk berdoa memohon ampun pada Tuhanmu, memohon hadirnya cinta kasih pada dunia dan seluruh isinya. Setiap natal, tentu kamu dan semua orang berharap makin hadir kedamaian,makin terwujud kehidupan rukun antara kita, dan kita semua terbebas dari kezaliman, kekerasan, serta rasa ketidak adilan.

            Kawan, kalau kedamaian itu maumu, kalu itu doamu, maka itu juga harapan dan kebutuhanku. Itu menjadi bagian dari kerinduan kita bersama, kita semua. Bukan hanya kamu yang natal, tetapi kami semua ikut dalam doamu untuk kedamaian dunia. Untuk itulah, teman... teruslah berdoa. Bicaralah pada tuahan bahwa kita semua bosan dengan konflik. Kita muak melihat kejahatan demi kejahatan. Kita mau semua terhindar dari korupsi dan dan perilaku orang-orang yang selalu mau menipu kita dan memperdayakan dengan kekuasaan yang hanya meruntuhkan martabat kebersamaan kita sebagai bangsa besar.

            Doamu teman, saya harap ampuh karena saya ikut dalam doamu dengan cara agamaku. Dan, saya yakin kita bersama menyatu dalam surga yang penuh bahagia kelak. Toh, natalmu membuatku bahagia, membuat kita semua bahagia.

            Selamat Natal dan Tahun Baru 2014.

 

                                                                                                (Makassar, 25 Desember 2013)