AKU pilih menjadi andalan! Orang andalan itu tidak selalu identik dengan kekayaan, pangkat yang tinggi, dan berkelimpahan harta. Menurut saya, orang andalan itu pasti orang yang bisa diteladani karena hidupnya penuh makna. Dia dapat menghadirkan kasih sayang dan cinta di sekitarnya.

      Jika orang andalan hadir di sekitar kita, maka pasti ada tawa canda. Ada nyanyian-nyanyian merdu yang dia bisa dengar dan didendangkan bersama. Orang andalan juga adalah orang yang dapat membantu atau menolong orang lain dengan dapat membantu atau menolong orang lain dengan ringan tangan, karena dia percaya ada tuhan, ada ibadah dan amaliah-amaliah yang senantiasa menyertai langkahnya.

Sudahkah kita menjadi orang andalan oleh bos kita, oleh keluarga kita, orang disekitar kita? Ukurannya adalah bagaimana kita berkarya atau berbuat sesuatu yang selalu maksimal dan tulus. Kalau menolong dan bekerja, bukan karena hanya mengalir imbalan. Tidak pamrih atau mau dibilang hebat.

            Adakah kamu merasakan dan berempati agar orang lain di sekitarmu ikut bahagia? Adakah kemauanmu untuk diteladani dan menjadi virus kebaikan bagi orang lain? Lantas, sudahkah kamu menjadi orang andalan di keluarga, kantor, organisasi, partai, dan lain-lain? Jawabannya tentu ada pada diri kita masing-masing. Atau... mari kita tanya orang-orang disekitar kita.

 

(Jakarta-Makassar, 13 Juli 2014)