Komitmen memang tidak punya persyaratan karena komitmen itu artinya memegang teguh apa yang telah kita ucapkan atau janjikan untuk kita realisasikan. Di harian nasional tertulis “susah mencari pejabat yang jujur”, padahal syarat utama kepemimpinan  adalah kejujuran. Kalau kita tidak jujur, bagaimana kita bisa berkomitmen. Kalaulah kita tidak berkomitmen, bagaimana kita bisa menjadi pemimpin yang mengurusi orang banyak, mengayomi dan menjadi pelindung untuk hadirkan kehidupan yang damai?

Yang pasti, seseorang dikatakan ksatria jika mampu menjaga harga dirinya, dan tentu mampu memegang komitmen. Bahkan, orang Bugis-Makassar-Luwu-Toraja rela mati karena menjaga siri’ atau harga diri. Siri’ ini adalah komitmen malu dalam menjaga kehormatan untuk tidak terinjak-injak.

Kalau begitu, ayo kita jaga komitmen. Biasakan diri menyampaikan komitmen untuk dijaga selalu karena itu adalah harga diri kita! Memegang komitmen itulah ukuran dari sebuah kepemimpinan.

@Jakarta, 22 Maret 2013