Hakikatnya, hidup memang perjalanan panjang tanpa ujung. Kita akan terus melangkah dan meraih impian tanpa mengenal garis finish kecuali kematian. Manakala kita raih sebuah impian, pasti Tuhan menakdirkan impian-impian lain melebihi mimpi-mimpi yang ada sebelumnya.

Ketika kita baru saja melampaui sebuah tantangan, akan muncul tantangan baru. Yang pasti, selalu ada gunung yang harus didaki, ada lautan yang terus diseberangi. Namun, mari kita ingat bahwa hidup bukan hanya terus  bertarung dan menaklukkan tantangan dan mengendalikan gelombang maupun badai. Bukan! Kita butuh hidup yang tenang, kita butuh sehat. Dan, akhirnya kita butuh keluarga yang pasti setia menemani kita.

Nasihat ayah saya, Tetta Yasin Limpo, “yang antar jasadmu ke pekuburan itu bukan jabatan dan uangmu, tetapi keluarga dan persaudaraanmu”. Intinya, hidup tenang juga dibutuhkan di antara kesibukan kita menaklukkan hidup. “we are care! We are here. We are fairnesseach” – “ kami peduli, kami di sini, kami yang mendahulukan kejujuran antar sesama”. Yakinlah, kita selalu bersama sebab persaudaraan membuat kita tetap menemukan ketenangan hidup.

@Jakarta, 26 Mei 2013