JIKA kau mau awet dan tidak cepat peot, tidak hancur didera panyakit seperti kanker, jantung, stroke, panuan, kudisan, dan jerawat, maka berhati lapanglah dan selalu berbuat kebaikaing. Yang penting, jangan bikin susah orang lain. Jangan karena kesusahanmu, orang di sekitarmu ikut menderita.

            Berwatak karaeng-lah yang lembut dan bijaksana. Patut diingat, tidak ada raja Bugis-Makassar yang bengis, jahat, sirik, dan lain-lain yang kategorinya negatif. Mereka itu bahasanya selalu mulia, tutur katanya santun, perilakunya santun yang membawa dia disukai orang, dan sekaligus meluluhlantakkan lawan-lawannya. Kata-kata tidak menyakiti. Di balik kelembutannya, ada kejelasan idealisme yang dipegangnya.

            Orang penyayang itu, hatinya memang penyayang dan mulia. Di tangannya, kekuasaan apa saja maka power yang dia miliki tidak digunakan untuk menyakiti orang lain, tidak pendendam. Dia pemaaf. Bahkan tidak pernah mencelakakan orang lain. Sebab, pikiran dan tindakannya mau mencarikan orang lain kebahagiaan dan kegembiraan. Intinya, tidak sulit bergaul. Tidak ada sekat diantara orang lain, tetapi tetap berwibawa.

            Kalau ingin usia di atas 80 tahun, kata ayahandaku, janganlah malas. Rajinlah mengejar rezeki. Berjalanlah, keluar dari rumah. Rajinlah berolah raga. Dan, buatlah orang disekitarmu senang. Sebab, jika hatimu senang, maka orang lain pun juga merasakan kesenangan itu. insya Allah, usiamu panjang.

 

(Selayar-Makassar, 29 November 2013)