Ketika masalah datang, kita harus merasa dalam ujian menyeberangi jembatan. Jadi kita harus menghadapinya. Dan pesan Tetta (ayahanda HM Yasin Limpo): “ Pakailah otak dan hati untuk bergerak. Jangan diam.” Yang penting, tenang, ikhlas, dan pasrah namun tetap mencari solusi terbaik. Kalaulah merasa terjepit, anggap itu batu sandungan besar yang membutuhkan kekuatan tambahan untuk mengendalikan. Dan sandungan apapun, itu bukan akhir segalanya.

Selain itu, semua sistem bertahan – termasuk mental berlapis melalui doa dan pertemanan – disiapkan, introspeksi semua alat-alat penyerang untuk menyiapkan diri maju dengan beragam alternatif  terbaik untuk menyerang kembali dengan tujuan yang jelas. Dan apapun yang ada, jangan tambah beban fikiran dan hati, karena kalau berlebihan itulah yang disuka musuh!*

 

                                                                                                                                (10 Oktober 2012)