Dalam keadaan seperti ini, biasanya tim yang dibentuk juga pasti ngawur dan kacau-balau. Mau ubah tim atau reshuffie berkali-kali tidak akan selesaikan masalah karena pusat masalah ada pada pemimpin-pemimpinnya! Solusinya dua opsi :

  1. Segera bangun kesadaran dalam diri para pemimpin bahwa kepemimpinannya bermasalah, harus dikoreksi dan redireksi. Lalu segera bentuk tim penasehat dan pembantu yang kompeten. Dia harus dibatasi bicara, tonjolkan kerjanya dengan program unggulan yang jitu, atau
  2. Segera carikan cara legal untuk menurunkan pejabat-pejabat itu dari posisinya agar punya daya cegah kerusakan yang lebih para dan meluas.

Ini pikiran saya mungkin salah. Tapi pikiran ini bagian dari  kontenpelasi saya melakukan teas, antitesa, dan sintesa kondisi yang ada di Negara antah berantah, bukan di Indonesia. Dan ini  bagian dari sharing pikiran akademis saja untuk semua teman dan sahabat saya.

19 Februari 2015