Sudah menjadi keluhan orang sibuk adalah terbatasnya waktu. Tidak ada waktu untuk keluarga, tidak punya waktu lagi membaca dan menulis. Betulkah itu? Ataukah kesibukanmu hanya alas an dan cari-cari dalih untuk berapologie – seakan-akan sibuk? Kerja maondar mandir tetapi tidak produktif? Atau asyik blusukan dan hanya pencitraan tetapi kegiatanmu hanya habiskan waktu namun sibukmu itu tidak produktif dan tidak mengefek perbaikan? Kalau begitu, sibukmu hanya spend tim. For nothinglah! Bila demikian, kenapa waktumu itu tidak dipakai saja duduk-duduk dan ketawa-ketawa santai dengan keluarga dan teman karena itu kan kemewahan melebihi konglomerat!

Dengan kata lain, atur-ki waktumu sehingga waktu bekerja untuk kita manfaatkan. Bukan sebaliknya, habislah segala waktu hanya karena sibuk tetapi tidak bermanfaat.

Makassar, 21 Juli 2015