Setiap daerah perlu menanamkan nilai-nilai religiusitas dalam mendorong akselerasi pembangunan. Sebab, nilai religi akan memberi warna terhadap segala aspek kehidupan. Tidak saja dalam layanan pemerintah, tetapi juga dalam bidang sosial kemasyarakatan. Nilai-nilai religiusitas tidak bisa diletakkan sebagai boneka hiasan atau seperti bayang-bayang. Padahal dalam sebuah religiusitas, tetap ada keseriusan.

Religi merupakan strategi fundamental untuk menggapai segala hal yang bermakna sebagai ideologi dasar. Dan dalam kehidupan ada beberapa kebenaran yang harus terus dipegang dan dijunjung tinggi. Antara lain, kebenaran-kebenaran lainnya menjadi lebih baik. Dari kebenaran religi akan menghadirkan kebenaran filosofis. Itu berarti logika matriks akal manusia baik di Indonesia, di dunia lain membenarkannya, misalnya membunuh yang semua orang tidak membenarkannya.

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan informasi dan teknologi yang sangat pesat juga menuntut adanya keseimbangan dinamis antara modernitas dan aspek religi. Tidak bisa dipungkiri, banyak generasi muda yang terpengaruh modernitas dan terjerumus ke lubang kesengsaraan karena mengabaikan aspek religiusitas. Karenanya diperlukan upaya untuk menyeimbangkan pemahaman  orang terhadap agama dan modernitas. Pemahaman orang terhadap agama akan melahirkan sikap keimanan dan ketaqwaan (Imtaq), sedang penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di era modernisasi dan industrialisasi mutlak diperlukan.

Dengan demikian sesungguhnya yang diperlukan di era modern ini tidak lain adalah penguasaan terhadap imtaq dan iptek sekaligus adalah melalui jalur pendidikan. Dalam konteks inilah pendidikan sebagai sebuah sistem harus didesain sedemikian rupa guna memproduk manusia yang seutuhnya yakni manusia yang tidak hanya menguasai iptek melainkan juga mampu memahami ajaran agama sekaligus mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai relegi memang merupakan salah satu strategi fundamental dalam menyukseskan pembangunan. Nilai inilah yang di kekinian mulai tergerus di jiwa banyak orang sehingga melalaikan kepercayaan rakyat yang mesti dijunjung tinggi.

                                                                                                      @ Makassar, 16  September 2013