KETENANGANMU membuatku kagum, saudaraku! Padahal kutahu, ada rintihan duka dihati kecilmu menerima hasil pemilu. Saya tahu, kau dan aku menyimpan seribu tanya: kenapa keadaan seperti ini? Kenapa ada tanya satu suara dengan nilai ratusan ribu rupiah? Kemana moralitas dan idealisme? Ke mana moralitas idealitas ? ini kan  cara-cara picisan! Duh,negara ini mau jadi apa?

      Mestinya kitapun menyesali kenapa ada rakyat lebih memilih orang-orang picisan degan cara transaksional dan membayar dengan uang dibandingkan kamu saudara ayang pasti akan berjuang untuk memprbaiki kehidupan mereka. Apa betul Tuhan lebih berpihak pada mereka daripada kita? Uh, saya tidak yakin akan itu. Tetapi .... sudahlah,saudarak . kamu sudah tenang. Kamu hebat,mari yakin bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.Yakinlah,Tuhan tidak pernah mau menyakiti kita tanpa tujuan.

      Mari, kira merenda dan merajut kembali langkah ke depan. Kita bersama membangun persaudaraan,kekeluargaan,dan pertemanan, lalu kembali berdoa pada Allah di dlam sujud kita, karena akan selalu ada jendela dan pintu lain yang lebih berkah dari-Nya.

 

(Makassar,14 April 2014)