Kita  hanya bisa menang asal jangan ada yang diam! Harus terus bergerak. Harus mau minta bantuan kepada semuanya, khususnya kepada Tuhan, Keluarga, Teman, tetangga bahkan kepada angin, air, dan tanah. Kita berharap semuanya mau bahu membahu dengan kita yang berharap mereka mau memahami dan menolong kita bahwa yang kita perjuangkan adalah untuk rakyat, untuk daerah yang kian maju.

Kemenangan tak akan dapat diraih dengan hanya berpangku tangan. Bukti keberhasilan sebelumnya adalah modal  besar dan utama untuk mendapatkan kepercayaan. Bagai mobil yang sopirnya profesional dan baik, apiklah jangan mengganti sopir di tengah perjalanan. Toh, bila mobil yang sementara berjalan dan jalannya sesuai tujuan, tentulah kita seyogyanya tetap memercayakan sopir yang lama.

Perjalanan kepemimpinan itu ibarat sopir, yaitu ada yang memiliki kemampuan baik ada juga sebaliknya. Bila pemimpin itu baik, mamajukan masyarakat dan daerahnya, mengapa mesti mengganti ‘sopir’ di tengah jalan. Tentu jangan dihentikan! Jangan sampai sopir yang baru  dan belum tentu punya pengalaman yang lebih baik, malah bisa salah arah. Bisa saja masuk jurang.

Dapat dibayangkan bila sopir tak berpengalaman mengambil alih kemudi, apalagi jika sopir itu tak tahu tentang mobil, bisa saja  kala mobil mau dihidupkan justru tidak bisa starter. Waduh, itu bisa mencelekakan penumpang.

Menemukan pemimpin yang baik dan dapat mensejahterakan rakyat, bukanlah lewat undian atau lotre. Maka ketika memilih pemimpin, haruslah diingat bahwa jutaan orang akan bergantung pada pemimpinnya sehingga tidak boleh salah memilih pemimpin yang tentunya sangat lebih tepat jika teruji dan berpengalaman. Intinya, sepak terjang selama menjadi pemimpin memiliki track-record yang jelas tidak biasa dan sangat sukses.

@Masamba – Malili, 15 Desember 2013