Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong pemerataan pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Wilayah kepulauan pun jadi sasaran tuk menghadirkan fasilitas kesehatan yang baik.
Penyediaan ambulans laut bagi warga kepulauan menjadi salah salah satu langkah strategis peningkatan kualitas layanan kesehatan. Program ini menjadi terobosan dan program prioritas pembangunan Pemprov Sulsel di bidang kesehatan.
Tahun ini, di masa kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman telah menghadirkan ambulans laut. Bahkan sudah beroperasi di wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep.
Ambulans laut itu sebelumnya sudah diserahkan gubernur kepada Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid sebagai kado istimewa Pemprov Sulsel pada HUT ke-59 Kabupaten Pangkep pada Februari 2019 lalu.
Gubernur Nurdin Abdullah mengatakan penyediaan ambulans ini dimaksudkan untuk memberi pelayanan kesehatan maksimal bagi masyarakat dalam upaya menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Terutama bagi mereka yang berdomisili di kepulauan.
Selama ini persoalan akses menjadi kendala lambatnya penanganan kesehatan di pulau. Hal ini diklaim jadi salah satu sebab tingginya angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi. Maka kejadian ini diharap bisa ditekan melalui layanan yang lebih cepat ke masyarakat pulau melalui ambulans laut.
Ambulans tersebut juga dilengkapi fasilitas perawatan, hingga penanganan operasi pertama. Pelayanannya hampir mirip dengan ruang pelayanan di rumah sakit. Namun mampu menjangkau daerah pelosok kepulauan.
Pemprov Sulsel juga telah memproses penambahan ambulans laut sebanyak 5 unit tahun ini. Diharapkan, kehadiran armada tersebut semakin bisa menjangkau daerah pelosok kepulauan yang selama ini belum tersentuh pelayanan kesehatan.
Rencananya, kelima ambulans laut bakal dibagi di kabupaten/kota di Sulsel. Diantaranya, untuk Kota Makassar, Kabupaten Sinjai, Luwu Timur, Kepulauan Selayar, dan Kabupaten Pangkep.
Nurdin berharap kabupaten/kota penerima bantuan ambulans tersebut bisa menyiapkan anggaran khusus untuk operasional ambulans laut agar tetap fungsional bagi warga pulau. "Semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat," harap Nurdin Abdullah.
Pengadaan ambulans laut ini juga akan diiringi rencana pembangunan rumah sakit (RS) baru di pulau. Lokasi direncanakan dibangun di daerah Kecamatan Liukang Tangayya, Kabupaten Pangkep.
Jika tak ada aral melintang, rumah sakit bertipe D itu direncanakan mulai dibangun tahun 2020 mendatang. RS tersebut, diharapkan bisa menjadi pusat layanan kesehatan untuk akses penanganan masyarakat antar pulau.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan Sulsel, dr. Bachtiar Baso mengatakan, kehadiran rumah sakit dan ambulans bagi warga kepulauan menjadi paket lengkap menghadirkan pelayanan kesehatan prima di Sulsel.
"Jadi fungsi-fungsi ambulans laut itu juga salah satunya menyangkut masyarakat yang berdomisili dekat pulau itu. Aksesnya untuk mendapatkan askes pelayanan kesehatan yang lebih cepat," ucap Bachtiar. (Syachrul)