Skip to main content
 

Kabupaten Maros


Visi :

Mewujudkan masyarakat maros yang sejahtera dan beriman melalui pemerintahan yang bersih dan profesional.

Misi :

  1. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul perekonomian;
  2. Mengoptimalkan sumber-sumber pendanaan dan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif;
  3. Penataan birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan  publik;
  4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan;
  5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat;
  6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan;
  7. Meningkatkan pembinaan keagamaan;
  8. Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan;
  9. Meningkatkan Pembinaan Pemuda, Olahraga, Seni dan Budaya;
  10. Meningkatkan daya dukung Lingkungan hidup.

Letak Geografis Maros

Luas Wilayah kabupaten Maros 1619,11 KM2 yang terdiri dari 14 ( empat belas) kecamatan yang membawahi 103 Desa/kelurahan. Kabupaten Maros merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan ibukota propinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini adalah Kota Makassar dengan jarak kedua kota tersebut berkisar 30 km dan sekaligus terintegrasi dalam pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasata. Dalam kedudukannya, Kabupaten Maros memegang peranan penting terhadap pembangunan Kota Makassar karena sebagai daerah perlintasan yang sekaligus sebagai pintu gerbang Kawasan Mamminasata bagian utara yang dengan sendirinya memberikan peluang yang sangat besar terhadap pembangunan di Kabupaten Maros dengan luas wilayah 1.619,12 km2 dan terbagi dalam 14 wilayah kecamatan. Kabupaten Maros secara administrasi wilayah berbatasan dengan :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bone
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Demikian pula sarana transportasi udara terbesar di kawasan timur Indonesia berada di Kabupaten Maros sehingga Kabupaten ini menjadi tempat masuk dan keluar dari dan ke Sulawesi Selatan. Tentu saja kondisi ini sangat menguntungkan perekonomian Maros secara keseluruhan.

Keadaan topografi wilayah sangat bervariasi mulai dari wilayah datar sampai bergunung-gunung. Hampir semua kecamatan terdapat daerah dataran dengan luas keseluruhan 70.822 ha atau 43% dari luas wilayah Kabupaten Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng di atas 40% atau wilayah yang bergunung- gunung mempunyai luas 49.869 ha atau 30,8 % dan sisanya sebesar 26,2% merupakan wilayah pantai. Klasifikasi batuan terbagi dalam 4 kelompok besar yaitu batuan permukaan, batuan sedimen, batuan gunung api dan batuan terobosan.

Jenis air permukaan berasal dari sungai-sungai yang berjumlah 12 sungai, yaitu sungai Maros, Parang Pakku, Marusu, Puse, Borongkaluku, Batu Pute, Matturunge, Marana, Campaya, Pattumanagasae, Bontotenga dan Tanralili. Wilayah kabupaten Maros meliputi pantai yang terbentang sepanjang 30 km di Selat Makassar. Maros mempunyai curah hujan yang cukup, sehingga kondisi pertanian subur. Curah hujan tertinggi dalam satu tahun terjadi di bulan Pebruari (839 mm) dan curah hujan terendah terjadi di bulan Juni dan Agustus. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Maros berkisar antara 210-240C. Suhu terendah di Maros biasanya terjadi di bulan Mei (210C). Kondisi suhu tersebut di Indonesia termasuk rendah, mengingat suhu di kota lain di Indonesia dapat mencapai 300C, terutama kota-kota yang terletak di dekat pantai.

Geologi
Aspek geologi merupakan aspek yang mempunyai kaitan yang erat hubungannya dengan potensi sumberdaya tanah. Struktur geologi tertentu berasosiasi dengan ketersediaan air tanah, minyak bumi dan lain-lain. Selain itu struktur geologi selalu dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan suatu wilayah misal pengembangan daerah dengan pembangunan jalan, permukiman, bendungan, selalu menghindari daerah yang berstruktur sesar, kekar, struktur yang miring dengan lapisan yang kedap air dan tidak kedap air. Di Kabupaten Maros terdapat beberapa jenis batuan seperti batu pasir, batu bara, lava, breksi, batu gamping, batu sedimen. Keadaan geologi secara umum menggambarkan jenis, kedudukan, sebaran, proses dan waktu pembentukan batuan induk, serta kemampuan morfologi tanah seperti sesar tebing kaldera dan lain-lain.

Sedangkan Jenis tanah berdasarkan hasil identifikasi yang pernah dilakukan di Kabupaten Maros terdapat lima jenis tanah yang tersebar dibeberapa daerah seperti jenis tanah aluvial, litosol, mediteran dan podsolik. Jenis tanah aluvial biasanya berwarna kelabu, coklat atau hitam. Jenis tanah ini tidak peka terhadap erosi karena terbentuk dari endapan laut, sungai atau danau dan jenis tanah ini terdapat disepanjang pantai sebelah barat Kabupaten Maros, luas penyebarannya 56.053 ha atau 34%. Jenis tanah litosol terbentuk dari batu endapan, batuan beku, jenis tanah ini mempunyai sifat beraneka ragam dan sangat peka terhadap erosi serta kurang baik untuk tanah pertanian, luas penyebarannya 51.498 ha atau 31%. Jenis tanah mediteranterbentuk dari batu endapan berkapur, batua baku basis, intermediondan metamorf, jenis tanah ini berwarna merah sampai coklat dan kurang peka terhadap erosi, luas persebarannya 45.632 ha atau 28%. Jenis podsolik terbentuk dari batuan endapandan bekuan berwarna kuning sampai merah mempunyai sifat asam dan peka terhadap erosi. Jenis tanah ini dapat dijadikan tanah pertanian, perkebunan. Jenis tanah ini terdapat di daerah berbukit sampai bergunung, luas persebarannya 8.729 ha atau 5% dan jenis tanah latosol mempunyai luas persebaran 17.862 ha atau 11%.

Deskripsi Daerah

Obyek wisata Bantimurung adalah salah satu obyek wisata andalan kota Maros yang terletak di Kelurahan Kalabbirang Kecamatan Bantimurung dan terletak di lembah bukit kapur/karts yang curam dengan vegetasi tropis yang subur sehingga selain memiliki air terjun juga menjadi habitat yang ideal berbagai spesies kupu-kupu, burung dan serangga langka. Ditahun 1856 – 1857 seorang Naturalis Inggris yang terkemuka bernama “Alfred Rassel Wallase” menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan ini untuk menikmati dan meneliti 150 spesies kupu-kupu yang terbilang langka dan tidak dijumpai di daerah lain seperti spesies Papillo Androcles.

Selain air terjun dan kupu-kupunya, terdapat pula dua buah goa dengan stalaktit dan stalakmitnya yang menakjubkan dan apabila kita berada dalam goa tersebut serasa di alam mimpi.

Obyek Wisata Pattunuang adalah salah satu obyek wisata yang terletak di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.Obyek wisata alam Goa Pattunuang selain kaya akan stalaktit dan stalakmit yang menakjubkan, juga panorama alam sekitarnya sangat menawan dan indah. Berbagai spesies flora dan fauna yang tergolong langka dapat dijumpai ditambah dengan bentangan pegunungan yang curam dan bertebing menjadikan kawasan ini sangat ideal sebagai daerah tujuan wisata petualangan, panjat tebing dan pendidikan. Dalam kawasan ini terdapat pula batu besar yang berbentuk perahu yang menyimpan legenda yang menarik. Menurut cerita rakyat bahwa pada zaman dahulu pernah ada saudagar dari negeri Cina datang untuk melamar dan mempersunting gadis Samangki, namun karena lamarannya ditolak akhirnya saudagar tersebut malu dan mengkaramkan perahunya yang kemudian membatu. Batu tersebut dikenal masyarakat sekitar dengan julukan “BISEANG LABBORO” yaitu perahu yang terdampar.

Obyek Wisata Bulu’ Sipong adalah obyek wisata Alam yang terletak di Desa Bonto Somba Kecamatan Tompobulu dengan jarak tempuh dari Kota Maros 25 Km.  Bulu’ Sipong memiliki 5 buah goa yang kesemuanya menyimpan bukti peninggalan prasejarah yang mirip dengan Taman Prasejarah Leang-leang.Yang membedakannya adalah letak kawasan ini berdiri sendiri, sehingga masyarakat sekitar memberi julukan “BULU’ SIPONG” yang berarti gunung yang berdiri sendiri.

Bonto Somba merupakan salah satu desa yang terletak di kaki gunung dengan ketinggian 300 m dari permukaan laut yang berbatasan langsung dengan kawasan obyek wisata Malino Kabupaten Gowa. Sehingga, kondisi alam tropis yang sejuk dan subur menjanjikan harapan menghasilkan berbagai jenis holtikultura. Air terjun yang bergemuruh sepanjang tahun selain menambah keindahan panorama alam sekitarnya, juga dapat dijadikan  sarana olah raga arung jeram. Lokasi ini dapat ditempuh dengan jarak 25 km dari Kota Maros atau 40 km dari Kota Makassar.

Reatoa adalah satu-satunya dusun yang memiliki sumber air panas yang selama ini dijadikan laboratorium alam, riset biologi dan ilmu pengetahuan oleh mahasiswa universitas di Makassar juga sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar dan berjarak 15 km dari Kota Maros.

Leang panningE merupakan goa yang selain memiliki stalaktit dan stalakmit juga akan memberikan kenyamanan tersendiri karena goa tersebut diameternya cukup luas dan lapang. Disekitar goa tersebut juga terdapat sumber air dan goa yang dihuni oleh kelelawar sehingga masyarakat setempat memberi julukan “Leang PanningE” yang berarti goa kelelawar.

Pantai Kuri adalah salah satu potensi wisata alam yang bernuansa pantai dengan pasir putih yang membentang sepanjang pesisir pantai.  Disekitarnya juga terdapat aktivitas nelayan yang sekaligus melengkapi kegiatan atraksi wisata pantai. Pada sore hari, lokasi ini dapat disaksikan terbenamnya matahari (Sunset) yang menambah nuansa objek, disamping ombak yang lebih tenang sehingga dapat melakukan mandi di pantai. Hamparan pasir pantai yang luas dan bersih dapat mendukung kegiatan wisata/rekreasi sambil berjemur.

Cagar Alam Karaenta merupakan kawasan hutan yang dilindungi karena selain berfungsi mempertahankan cadangan air bawah tanah juga menyimpan berbagai spesies flora dan fauna sebagai sumber daya hayati yang bermanfaat untuk kepentingan penelitian. Salah satu daya tarik kawasan ini karena memiliki goa yang panjangnya mencapai 2.200 m dan merupakan habitat ideal bagi kera jenis Macaca Maura. Spesies ini merupakan hewan yang dilindungi dan menjadi aset nasional mengingat populasi dan habitatnya yang sudah tergolong langka. Jenis kera ini sangat unik karena ia bersahabat dan dapat dipanggil kapanpun dengan bantuan Jagawana. Panorama alamnya yang indah dan kekayaan flora dan fauna serta letaknya yang strategis. Cagar Alam Karaenta yang terletak di Kecamatan Cenrana ini, semakin populer dan ramai dikunjungi wisatawan. Terdapat pula goa Salukang Kallang  dan sungai yang indah membelah gunung sampai ke danau Toakala.

Deskripsi Daerah