Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang dalam kurun waktu tiga tahun dimekarkan menjadi tiga daerah strategis, yaitu Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara yang kemudian dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo. Pemekaran ini turut menjadikan Kota Palopo selaku pemerintahan otonom kota Palopo. Luas wilayah Kabupaten Luwu 3.000,25 km², sebelum Palopo menjadi kota otonom dengan jarak tempuh dari Kota Makassar lebih dari 367 km.
Pemekaran Kabupaten Luwu yang kemudian melahirkan kabupaten Luwu Utara dan kota otonom Palopo dibawah kepemimpinan Bupati Luwu, Dr. Kamrul Kasim yang menjabat Bupati Luwu dari tahun 1999 sampai tahun 2003.
Kabupaten Luwu memindahkan pusat pemerintahan dari kota Palopo ke Kota Belopa, sejak tahun 2006, seiring ditetapkannya Belopa sebagai Ibukota Kabupaten Luwu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 80 Tahun 2005, dan diresmikan menjadi ibukota sejak 13 Februari 2006. Periode 2004-2009 Luwu dipimpin oleh Bupati, H. M. Basmin Mattayang kemudian dilakukan pemilihan Kepala Daerah langsung pertama di daerah itu dan memilih Ir. H. Andi Mudzakkar sebagai bupati terpilih periode 2009-2014.
Kondisi Geografis
Letak wilayah Kabupaten Luwu berada pada 2.34'.452 ' - 3.30,302 ' Lintang Selatan dan 120.21.15''2 - 121.43,112 Bujur Timur, dengan batas wilayahnya :
" Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Enrekang
" Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
" Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu Utara
" Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Sidenreng Rappang.
Kabupaten Luwu yang beribukota di Belopa memiliki luas 3.000,25 Km2 yang terbagi dalam 227 Desa / Kelurahan dan 21 Kecamatan.
Komoditi unggulan Kabupaten Luwu yaitu sektor perkebunan, pertanian dan jasa. Sektor Perkebunan komoditi unggulannya adalah Kelapa Sawit, Kakao, Kopi, Kelapa, Cengkeh, Jambu Mete, Kemiri, Lada, Pala, Sagu, dan Vanili. Sub sektor Pertanian komoditi yang diunggulkan berupa Jagung, Tembakau dan Ubi kayu. Sub sektor jasa Pariwisatanya yaitu wisata alam dan budaya.
Kabupaten Luwu memiliki wilayah geografis yang unik karena wilayahnya terbagi dua yang dipisahkan oleh sebuah daerah otonom yakni Kota Palopo, adapun daerah yang terpisah tersebut adalah wilayah Walenrang dan Lamasi atau yang juga dikenal dengan sebutan WALMAS.
Visi :Terwujudnya Luwu Yang Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing
Misi :
- Membangun pemerintahan yang bersih, akuntabel, transparansi dan demokratis (Good Governance dan Clean Governance) di dalam menjalankan tugas/fungsi yang professional dan berakhlak mulia.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui penguatan persaudaraan antar suku, etnis, agama, dan budaya serta meningkatkan stabilitas keamanan dan penguatan ekonomi daerah melalui supremasi hokum berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat melaluipengentasan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
- Meningkatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, bermutu,cepat,tepat,merata, dan Akuntabel.
- Meningkatkan Kualitas SDM melalui sistim pendidikan untuk semua (education for all) dan berpihak pada yang lemah (option for the poors)
- Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan yang aspiratif, responsif, inovatif, dan terpadu melalui peran aktif masyarakat secara berkelanjutan dalam pembangunan daerah segala bidang.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis potensi SDA, pertanian, perikanan, kehutanan, koperasi, perdagangan Industri, dan pariwisata melalui pengolahan produksi yang berdaya saing serta didukung dengan infrastruktur yang memadai.
- Meningkatkan dan menggali sumber-sumber pendanaan daerah serta menciptakan iklim investasi yang sejuk,kondusif dalam pengembangan dan penciptaan lapangan kerja.
- Mengembangkan sistim pemberdayaan masyarakat berbasis budaya,religius dan standar kemitraan yang disesuaikan dengan paradigma masyarakat membangun.
Merupakan mesjid tertua di Sulawesi Selatan juga sebagai bukti bahwa kerajaan Luwu merupakan daerah pertama masuknya agama Islam sekitar abad ke 15 atau abad ke 16. Mesjid ini syarat dengan simbol-simbol keagamaan. Terletak di pusat kota Palopo.
Museum Batara Guru yang sementara ini berada di dalam istana kerajaan Luwu merupakan tempat benda-benda peninggalan sejarah baik berasal dari zaman pra sejarah sampai zaman penjajahan Belanda. Terletak di istana kerajaan Luwu kota Palopo.
Di sekitar air terjun ini banyak terdapat tembuhan buah-buahan seperti durian, rambutan dan langsat yang sangat lezat dan manis. Setelah anda mandi dan menikmati panorama alam anda bisa kembali ke kota Masamba untuk makan siang menikmati makanan khas yaitu Kapurung yang banyak tersedia di warung-warung di sepanjang kota Masamba. Terletak sekitar 25 Km dari kota Masamba.
Di kawasan ini anda dapat menyaksikan langsung bagaimana binatang Buaya saling berebutan untuk memangsa makanannya. Andapun dapat memberi makan langsung buaya-buaya yang ukuranya cukup besar ini. Terletak di Kecamatan Baebunta, sekitar 5 Km dari kota Masamba.
Salah satu situs sejarah di Kota Palopo. Makam ini dibangun Setiaraja disebut Lokko’E, merupakan makam utama. Beberapa mendiang raja-raja (Pajung) Luwu dimakamkan di sini. Antara lain Latenripepang, Sultan Abdullah Pattiware, Petta Matinroe ri Sabbamparu (raja XXVII), Daeng Mabarao’e (Putra mahkota raja XXVIII) dan Andi Jellin (raja XXXV). Selain raja, di dalam Lokko’e terdapat pula makam Cenning (orang kesayangan) dan permaisuri raja.
Tugu Toddopuli Temmallara (simbol perjuangan Wija To Luwu dalam mengusir penjajah dari Tana Luwu)