Sekitar 1.000 Kepala Desa (Kades) dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel dibekali pengetahuan tentang kearsipan. Kegiatan yang merupakan bagian dari Gerakan 1.000 Kebaikan Pemprov Sulsel, dalam Rangka HUT Sulsel ke-348 ini dinilai sangat penting, untuk menciptakan budaya akuntabilitas.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel tersebut, dilaksanakan di Balai Prajurit Jend M. Jusuf, Senin (16/10/2017).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Abdul Rahman, melaporkan, budaya tertib arsip menciptakan budaya akuntabilitas. Melalui kegiatan yang dihadiri oleh kepala desa se-Sulsel ini, diharapkan dapat menciptakan budaya kearsipan yang lebih baik.
"Di Indonesia, penangangan arsip masih perlu mendapatkan perhatian serius," kata Abdul Rahman.
Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di awal sambutannya mengaku selalu bersemangat ketika bertemu kepala desa. Alasannya, karena ia pernah menjabat sebagai kepala desa di Kabupaten Gowa.
"Saya kalau ketemu kepala desa, saya selalu bersemangat. Kalau kepala desanya bagus, kecamatannya juga bagus. Begitu seterusnya," kata Syahrul, di hadapan 1.000 kades yang hadir.
Ia berpesan agar para kepala desa memberikan yang terbaik untuk warganya. Hanya dengan pemerintahan yang kuat dan baik, yang akan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Menurut Syahrul, satu keterampilan yang penting dimiliki kades adalah kemampuan berkomunikasi dengan warga. Kades harus mampu menemukan apa yang menjadi harapan rakyat.
"Rumusnya adalah dialog, biasakan diri untuk mendengarkan apapun yang tidak suka kau dengar," pesannya.
Sementara, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mustari Irawan, yang turut hadir pada acara ini mengatakan, hadirnya Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk meresmikan adalah bukti perhatian serius pemerintah Sulsel. "Ini adalah kali pertamanya kegiatan masalah kearsipan yang dihadiri langsung oleh gubernur," ungkapnya.
Ia menambahkan, salah satu arsip yang penting adalah naskah I La Galigo. Kitab ini berkontribusi terkait potensi Sulsel dalam membentuk Indonesia.
"Memori kolektif seperti ini harus dijaga," kata Mustari.
Pada kesempatan ini, Gubernur Sulsel menerima penghargaan Upakarya Wanua Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri atas Prestasinya sebagai Pembina Pemerintahan Daerah Terbaik 2017. Juga diserahkan sertifikat akreditasi kearsipan dari Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mustari Irawan.
Senin, 16 Oktober 2017 (Ytm/Tn)