Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo membuka Pendidikan dan Latihan Bela Negara yang diikuti 571 peserta.
Kegiatan ini digelar di Rindam, Pakatto Kabupaten Gowa selama tiga hari, 18-20 Desember 2017.
Sebanyak 571 peserta itu terdiri dari 519 kepala sekolah SMA/SMK dan 52 orang merupakan alumni program doktor Pemprov Sulsel.
Gubernur Sulsel kepada peserta bela negara berpesan untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pemimpin di sekolah, menjadi pemimpin, dan terus berinovasi serta mandiri.
"Melalui pelatihan bela negara, kita harapkan kualitas kepala sekolah lebih baik. Kerjakan apa yang orang lain belum lakukan dan lakukan lebih baik dari apa yang orang lain kerjakan, " tegas Syahrul.
Bela negara, katanya merupakan sebuah keniscayaan bagi semua komponen bangsa Indonesia.
Pendidikan dan kesadaran bela negara harus ditanamkan kembali secara berkelanjutan, sistematis, dan komprehensif kepada semua orang tanpa terkecual.
"Khususnya aparatur pemerintah dengan tujuan menyadarkan akan pentingnya bela negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan, " ungkapnya.
Syahrul juga berharap, melalui pelatihan pendidikan dan bela negara ini para kepala sekolah bisa menimba ilmu, menjalin kekompakan dalam bekerja, lebih disiplin, serta memahami pokok permasalahan dalam menangani ancaman bagi generasi bangsa.
"Apa yang didapatkan para kepsek melalui pelatihan bela negara ini bisa ditransfer ke para siswa. Khususnya bagaimana membentuk karakter anak bangsa, menangkal radikalisme serta pengaruh dari peredaran narkoba di lingkungan sekolah," pungkas Syahrul.
Senin, 18 Desember 2017 (Srf/Er)