Maros, sulselprov.go.id - Peserta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan VII Pusat Pelatihan Pengembang (Puslatbang) KMP LAN RI Antang, melakukan kunjungan ke salah satu destinasi wisata andalan Sulsel, Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Jum'at, 26 Mei 2023. 

Kunjungan 60 Kepala OPD dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, tepat dua hari setelah sidang Dewan Eksekutif UNESCO di Kota Paris yang menetapkan Geopark Maros Pangkep menjadi Global Geopark  UNESCO. Dimana, Rammang-rammang merupakan salah satu side di Geopark Maros Pangkep.

Para peserta melakukan visitasi di Kabupaten Maros, yang sedianya akan diterima di Ruang Pola Kantor Bupati Maros. Tetapi karena adanya penetapan dari UNESCO bahwa kawasan Geo Park Maros Pangkep ini sebagai Global Geo Park, maka Bupati Maros memindahkan lokasi penerimaan peserta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II ini ke Rammang-rammang. 

Bupati Maros, Andi S Chaidir Syam, mengaku sengaja memindahkan lokasi penerimaan ini, karena ingin memperlihatkan kepada para peserta bahwa Maros memiliki taman dunia. 

"Kita ingin memperkenalkan kawasan Rammang-rammang kepada seluruh dunia. Dan yang terpenting, bagaimana para peserta melakukan diskusi di tempat ini dan memberikan sumbang saran atas pengelolaan Rammang-rammang sehingga bisa menjadi benar-benar taman dunia," ujarnya.

Terkait dengan kepemimpinan, Bupati Chaidir Syam juga berbagi tips. Bahwa menjadi pemimpin adalah bagaimana memberikan kepercayaan kepada staf agar bisa bekerja sesuai dengan instruksi.

"Pendelegasian tugas dan fungsi harus jelas dan terukur. Olehnya itu diperlukan seni dalam memimpin. Sebagai pemimpin kita hanya memberi motivasi dan arahan, biarkan staf berkreasi dan bekerja sehingga capacity building bisa terbangun," pesannya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan KMP LAN RI, Dr Andi Taufiq MSi yang mendampingi peserta melaksanakan visitasi, memberi apresiasi kepada Bupati Maros yang telah bersedia menerima dan menjadikan daerahnya sebagai lokus untuk melengkapi rangkaian proses pembelajaran leadership. Untuk lebih mendalami materi, peserta dibagi menjadi empat kelompok dengan lokus dan sasaran pembelajaran yang berbeda.

Salah satunya adalah kelompok 1 yang mendapatkan tugas di Desa Leko Pancing Maros, sebagai salah satu Desa Mandiri. Peserta telah mewawancara kepala desanya, Kaluddin Rapi, bersama aparat desa lainnya terkait dengan lesson learn dari keunggulan kompetitif Desa Leko Pancing. Bagaimana mengelola sumberdaya desa dikaitkan dengan agenda pembelajaran peserta di kelas, adopsi dan adaptasi untuk diri dan organisasi, serta adanya rekomendasi peningkatan keunggulan kompetitif lokus.

Sekedar informasi, peserta  pelatihan ini berasal dari seluruh penjuru Nusantara. Ada yang dari Papua, Kalimantan dan tentunya Sulawesi. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sendiri mengikutkan lima kepala OPD. Yaitu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Muh Saleh, Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Statistika dan Persandian A Winarno, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral A Eka Prasetya, Kepala Biro Barang dan Jasa Asrul Sani, serta Direktur RSUD Haji Makassar drg Sukreni Abdullah. (*)