Lahan sawah seluas 9000 hektare di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mampu melaksanakan panen hingga tiga kali setahun dengan pelaksanaan program percepatan tanam.
"Dari luas total 9000 hektare tersebut, masih tersisa 1900 hektare yang akan dipanen sepanjang Februari ini, dan bulan Maret kita akan kembali menanam," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sidrap Amiruddin Syam usai panen raya padi yang secara simbolis dilakukan oleh Wakil Gubernur Sulsel, Ir. H. Agus Arifin Nu'mang di Kabupaten Sidrap, Sulsel, Jumat (5 Februari 2016).
Dengan percepatan tanam tersebut, ia mengatakan, Sidrap mampu meningkatkan indeks pertanaman hingga IP 300 atau pertanaman hingga tiga kali setahun.
Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) dari sampel ubinan ukuran 2,5 x 2,5 meter di lokasi panen raya, mampu diperoleh Gabah Kering Panen (GKP) hingga 4,6 kg, atau setara dengan 7,36 ton GKP per hektar.
Ia mengatakan, Sidrap merupakan salah satu kontributor utama produksi beras di Sulsel.
"Kontribusi kita untuk Sulsel mencapai 18 hingga 20 persen, ujarnya.
Pada tahun 2015, produksi padi Sidrap mencapai 542.052 ton dengan produktivitas 6,34 ton per hektar, naik dari produksi pada 2014 yang hanya sebesar 488.883 ton.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang meminta agar Kabupaten Sidrap dapat terus menggalakkan indeks pertanaman hingga tiga kali setahun (IP 300) ini.
"Kalau Sulsel pilar utama pangan nasional, maka Sidrap jadi pilarnya Sulsel," kata Wagub.
Wagub meminta jajaran pemerintah daerah khususnya Dinas Pertanian Sidrap untuk mengantisipasi masalah yang mungkin muncul terkait produksi padi ini.
"Lakukan antisipasi, termasuk soal anomali iklim, dan kemungkinan adanya gangguan hama dan penyakit," pungkasnya.
Jumat, 5 Februari 2016 (Srf/Er)