Penjabat Walikota Makassar, DR. H. Iqbal Suhaib dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. H. Andi Hasdullah, M.Si menghadiri launching program makassar memilah sampah dan Sekolah Sampah menuju makassar zero waste yang dilaksanakan oleh Universitas BOSOWA dalam kegiatan PKM di halaman kantor Kecamatan Manggala Perumnas Antang Kota Makassar, Minggu (12/01/2020).

Pengelolan sampah rumah tangga menjadi suatu tantangan tersendiri karena sesungguhnya volume sampah terbanyak itu adalah sampah rumah tangga (non point resource). "Hasil survey menunjukkan produksi sampah per orang itu sebesar 0.7 kg per hari sehingga pengelolaan sampah rumah tangga harus menjadi perhatian kita bersama," jelas Andi Hasdullah (AH).

Hasdullah menambahkan, bahwa pengelolaan sampah rumah tangga ini dilakukan dengan cara 3 R yaitu reuse, reduce dan recycle. "Dalam rumah tangga itu seharusnya menyediakan 2 tempat sampah, satu untuk sampah organik dan satu lagi sampah non organik, yang organik itu bisa digunakan kembali (reuse), sedangkan yang non organik bagaimana bisa dikurangi (reduse) lalu berikutnya adalah jenis sampah yang bisa didaur ulang (recycle),"terangnya.

"Pengelolaan sampah rumah tangga diperlukan pemilahan dan pengolahan sebelum diteruskan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan secara terus menerus dilakukan edukasi publik sehingga berdampak pada prilaku 3 R itu, kemudian lahir partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Setelah masyarakat merasakan manfaatnya maka pengelolaan sampah ramah lingkungan itu diharapkan dapat menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat kita," beber Hasdullah.

Hasdullah berharap masyarakat dapat menghadirkan rumah tangga yang ramah lingkungan, antara lain membuat geopori lubang peresapan air, menghijaukan tanam pohon yang bermanfaat dan suasana asri, back to nature di pekarangan rumah.

"Saya kira ini yang penting, tidak boleh kita berhenti terus mengingatkan mengedukasi masyarakat bagaimana peduli sampah, peduli dan menghadirkan lingkungan yang sehat, karena ujungnya akan memberikan rasa nyaman jika lingkungan hidup kita jaga dengan baik," imbuhnya.

Hasdullah juga berharap pengelolaan sampah di sekolah terus digalakkan oleh para kepala sekolah, menjadikan sekolah sebagai model pengelolaan sampah dan penghijauan, sehingga kebersihan sekolah dapat dicontoh oleh masyarakat sekitarnya.

Dampak lain, lanjutnya adalah menanamkan peduli lingkungan pada anak usia sekolah sehingga lahir generasi relawan lingkungan, program ini kita sebut dengan Adiyasa Pengelolaan Lingkungan Sehat di sekolah

"Tidak hanya itu, dampak lainnya adalah memberikan lingkungan rasa nyaman, aman, segar dan sehat sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih berkualitas karena didukung dengan lingkungan belajar yang ramah lingkungan,"ungkapnya.

"Sekali lagi kita mengajak publik untuk terus berkontribusi terhadap lingkungan hidup kita yang baik dan itu bisa kita capai kalau kita bergerak secara bersama- sama," pungkas Hasdullah.

Minggu, 12 Januari 2020 (Hasdullah, Kadis DLHD)