Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, meresmikan air mancur di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), Jumat 6 April 2018 malam.

Air mancur terbesar di luar Pulau Jawa ini diberi nama Wae Sabbe to Malebbi'. Nama air mancur ini diberikan langsung oleh Gubernur Syahrul Yasin Limpo.

Bagi warga Sulsel tidak perlu lagi keluar Pulau Sulawesi atau keluar negeri seperti Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), untuk menyaksikan air mancur menari. Sulsel telah memiliki Air Mancur Wae Sabbe To Mallebi yang bisa diartikan air mancur air sutera (wae sabbe) dan orang santun/bersahaja (to mallebi), yang terletak di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) yang merupakan kawasan ruang publik terbesar di Indonesia dengan luas 50 hektare.

Pertunjukan awal secara resmi dipertontonkan kepada publik pada pukul 19.10 Wita dengan lagu "Assalamualaikum" dari Opick. Air mancur ini gerakannya mengikuti irama musik, begitu pun laser berwarna-warni yang mengikuti air mancur.

"Air mancur ini merupakan jawaban terhadap kebutuhan masyarakat akan hiburan berbiaya murah, saya berharap ini akan dipelihara dan dikelola dengan sebaik-baiknya," kata Syahrul.

Bagi Syahrul, air mancur yang hadir ini melengkapi warisan bagi masyarakat Sulsel di CPI. Setelah sebelumnya telah terbangun gedung serbaguna Wisma Negara,  Taman Pasir Putih Bianglala dan sekarang dibangun Masjid Asmaul Husnah 99 Kubah. Dan selanjutnya gedung perawatan Geriatrik dan gedung coral center, selebihnya ruang terbuka hijau dan ruang publik.

"Tolong jangan ada bangunan orang disini,  bangunan ini harus bangunan publik," sebutnya.

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sulsel, Darmawan Bintang, mengatakan, air mancur ini menjadi salah satu pertunjukan yang dinantikan oleh masyarakat Makassar dan sekitarnya.

"Pertunjukan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Makassar dan sekitarnya secara gratis, pertunjukan ini dapat disaksikan dari Pantai Losari dan Masjid 99 Kubah," ucapnya.

Andi Darmawan menyebutkan, total anggaran yang dipakai dalam pengerjaan tersebut sebesar Rp 6,8 miliar. Adapun rinciannya yakni, Rp 1,3 miliar untuk konstruksi kolam, dan Rp 5,3 miliar digunakan untuk membeli kelengkapan peralatan. Termasuk pompa dan peralatan penunjang lainnya.

Adapun secara teknis, air mancur ini memiliki panjang kolam 98 meter, lebar kolam 7 meter, tinggi kolam 1 meter. Air mancur ini memilili 213 nozzle yang dapat menyemprot air setinggi 17 meter dan digerakkan oleh 80 pompa. Masing-masing nozzle ini memiliki pencahayaan tersendiri dengan variasi sebanyak tujuh warna.

Kapasitas tampung kolam sekitar 440 M3, daya listrik 250KVa,  waktu yang dibutukan sekali show 4-8 lagu atau 20-40 menit.

Rencananya akan dimainkan setiap hari, namun saat ini masih ditampilkan pada masyarakat seminggu sekali. Air mancur ini pembangunannya telah rampung 100 persen.

Sabtu, 7 April 2018 (Ytm/Er)