Jelang pemilihan umum (pemilu) tahun 2019 mendatang, baik pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg), pemanfaatan media sosial (medsos) untuk mengsosialisasikan diri maupun untuk melemahkan lawan politik semakin meningkat.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian (KISP) Provinsi Sulsel, Andi Hasdullah saat ditemui di kantornya belum lama ini mengatakan, media sosial sudah menjadi komunikasi keseharian masyarakat karena cepat, murah dan efek yang diberitakan sangat besar.
"Pada kontestasi pemilu baik pilpres maupun pileg, para politisi pasti memanfaatkan medsos untuk mengsosialisasikan diri maupun melemahkan lawan politiknya, karena informasinya yang begitu cepat diterima masyarakat dan efeknya yang besar",kata Hasdullah.
Masyarakat tentunya harus bijak dan teliti dalam meresponnya karena kalau salah bisa menjadi pemecah persaudaraan, bahkan perselisihan fisik yang sama-sama kita tidak harapkan.
"Saat ini, masyarakat kita semakin cerdas dalam menilai informasi, mana hoax atau mengadu domba dan mana informasi yang bisa dipertanggung jawabkan, sehingga bisa dibagikan kepada para netizen lainn", imbuhnya.
"Pertarungan komunikasi politik yang saat ini sedang hangat, masih dalam kondisi yang cukup baik dan diharapkan semuanya berjalan lancar dan nantinya melahirkan pemimpin yang amanah sesuai harapan kita bersama",tutupnya.
Jumat, 31 Oktober 2018 (Srf/Na)