Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel menggelar Rapat Konsolidasi dan Rekonsiliasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Triwulan I Tahun 2017 di Hotel Luta, Toraja Utara, Rabu-Kamis (2/3/8).Acara tersebut dihadiri kepala Bapenda se-Sulawesi, Kepala Badan Pengelola Keuangan se-Sulawesi, perwakilan BPH Migas, serta perwakilan pihak PT Pertamina MOR VII Sulawesi. Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Pemprov Sulsel yang diwakili oleh Kepala Bapenda Sulsel, Drs. H. Tautoto TR, M.Si.
Tautoto salam sambutannya mengatakan, pajak daerah merupakan sumber pembiayaan dalam pembangunan daerah sehingga pengelolaannya perlu dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Rata-rata kontribusi pajak daerah terhadap PAD adalah 89 persen per tahun. Sedangkan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) memberikan kontribusi sebesar 16,48 persen dari total penerimaan pajak daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, penerimaan PBBKB di Sulsel selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata sebesar ,72 persen per tahun. “Ini menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar minyak di Sulsel meningkat setiap tahun,” terangnya.
Menurutnya, rapat ini sangat penting dilaksanakan untuk menyamakan persepsi terkait dengan pemungutan PBBKB serta untuk membangun sinergitas antara Pemerintah Provinsi se-Sulawesi, BPH Migas, dan dengan PT Pertamina MOR VII Sulawesi.
Dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bapenda Sulsel, Sekda meminta semua pihak agar mewaspadai dan mencegah peredaran BBM illegal yang semakin marak di Indonesia. Sebab BBM illegal ini merugikan karena dijual murah karena tak dikenakan pajak dan berpotensi menurunkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Atas nama Pemprov Sulsel kami berharap kepada BPH Migas memberikan daftar nama badan usaha/penyalur BBM di Sulawesi yang mengikuti verfikasi penjualan BBM setiap triwulan. Data tersebut kami butuhkan untuk meminimalisir potential lost PBBKB di Sulawesi,” ujarnya.
Sekda berharap sinergitas antara Pertamina, BPH Migas, dan Bapenda se-Sulawesi terjaga dengan baik dan dapat ditingkatkan ke depan.
Kepala Bapenda Sulsel Drs. H Tautoto TR yang juga mantan Plt Bupati Toraja Utara menjelaskan, setelah rapat peserta akan dibawa untuk mengunjungi sejumlah tempat pariwisata di Toraja Utara, antara lain, Negeri di Atas Awan Lolai yang kini sedang menjadi perbincangan di dunia pariwisata.
“Kami berharap setelah mengunjungi Lolai, para tamu dapat bercerita pada kerabatnya agar Lolai dan pariwisata Toraja pada umumnya semakin dikenal,” ujarnya.
Rabu, 2 Agustus 2017 (Srf/Na)