Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulsel melakukan sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa dengan RPJMD Provinsi Sulsel. Untuk tahap pertama, sinkronisasi dilakukan terhadap 1.050 desa dari 3.000 desa yang ada di Sulsel.
Kepala Bappeda Sulsel, Jufri Rahman, mengatakan, sinkronisasi antara RPJM Desa dengan RPJMD Provinsi Sulsel harus dilakukan untuk percepatan pembangunan. Sinkronisasi tersebut merupakan bagian dari program G 1000 G atau Program 1.000 Perbaikan untuk Kebaikan yang digagas Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo.
"Tahun 2018, kami target seluruh RPJM Desa sudah sinkron dengan RPJMD Provinsi Sulsel. Kami tidak melakukan launching, tapi hasil yang akan kami serahkan untuk 1.050 desa," kata Jufri, di sela-sela Penyerahan Hasil Sinkronisasi RPJM Desa dan APB Desa dengan RPJMD Provinsi pada 1.000 Desa di Provinsi Sulsel Tahun 2016, yang dilaksanakan di Hotel Grand Clarion Makassar, Kamis (27/10).
Sinkronisasi tersebut, kata Jufri, masih akan terus berlanjut hingga tahun 2018 mendatang. Tahun depan, akan dilakukan lagi sinkronisasi RPJM Desa terhadap 1.000 desa, dan sisanya pada tahun 2018.
"Ini baru pertama kali dilakukan yang jumlahnya cukup masif. Ada pencatatan rekor, tapi kami tidak mengejar rekor melainkan menjadikan ini sebagai sebuah legacy," ujarnya.
Jufri juga meminta bantuan pemerintah kabupaten dalam hal pendataan agar target sinkronisasi di tahun 2018 bisa tercapai.
Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, mensinkronisasi RPJM Desa dengan RPJMD Provinsi bukanlah hal yang main-main tapi sangat menentukan. Mencoba menggreat rencana, apalagi di dalamnya ada visi yang besar, Sulsel sebagai pilar utama Indonesia dan simpul jejaring kesejahteraan nasional.
"Kalau perencanaan gagal, maka gagallah secara keseluruhan. Kita mau memperlihatkan, begini caranya agar rakyat makin damai, tentram, dan sejahtera. Dan ini tergantung pada perencanaan yang kita lakukan," kata Syahrul.
Ia mengaku iri dengan Negara Jepang yang maju dan modern tapi budayanya sangat dijaga, bahkan sangat menjaga sopan santun. Korea Selatan juga bisa lebih cepat karena mereka mengajarkan rakyatnya etos kerja. Singapura maju karena mereka konsisten dalam membangun.
"Kita pun harus melakukan hal itu agar Sulsel Maju, Mandiri, dan Modern. Di RPJMD Sulsel tahun 2018, pendapatan rakyat itu ditargetkan Rp 35 juta, tapi di tahun 2016 kita sudah capai Rp 42 juta. Artinya, di tahun 2018 harus lebih tinggi lagi, dan saya target Rp 60 juta," terangnya.
Syahrul juga berterima kasih kepada Lembaga Prestasi Indonesia - Dunia yang memberikan penghargaan rekor atas sinkronisasi yang dilakukan Bappeda Sulsel.
Kamis (27 Oktober 2016) Dw/Sr