Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multisektor. Oleh karena itu, upaya penanganan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara terpadu serta berkesinambungan.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Sosial PRovinsi Sulawesi Selatan, Andi Ilham Gazaling, M.Si saat membuka Bimbingan Pemantapan Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra), di Hotel Maxone Makassar, Selasa (6/2/18).

Andi Ilham mengatakan program-program penanggulangan kemiskinan telah banyak dilakukan di Sulawesi Selatan, seperti Kube (Kelompok usaha Bersama), UEP (Usaha Ekonomi Produktif), PKH ( Program keluarga harapan) dan lain-lain. Program-program ini berjalan tanpa hambatan berarti karena tidak terlepas dari sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota.

“Program Bantuan Sosial Pangan ini merupakan program inovasi dengan menghapus biaya tebus yang harus dibayarkan oleh masyarakat,”jelasnya.

“Masyarakat akan diberikan beras Medium sebanyak 10 kg per KK per bulan secara gratis,”terangnya.

Ia menambahkan, Pelaksanaan Program BPNT dan Bansos Rastra tahap pertama di Sulsel dilakukan pada Bulan Januari. Program Bansos Rastra telah menjangakau 402.551 Keluarga Penerima Manfaat, sedangkan untuk program BPNT sebesar 39.795 Keluarga Penerima Manfaat.

“Kepada seluruh Kab/Kota se Sulawesi Selatan agar terus melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan agar  masalah data yang masih belum valid tiap tahunnya dapat diatasi,”harapnya.

Selasa, 6 Februari 2018 (Na/Rst)