Literasi mempunyai peranan penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.Pernyataan itu disampaikan Bupati Soppeng dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten III Setda Kabupaten Soppeng Drs. Andi Fitratuddin, M.Si sesaat sebelum membuka Kegiatan Sosialisasi Perluasan Transformasi Perpustakaan Berbasis  Inklusi Sosial yang dilaksanakan di Triple 8 The Reverside Resort Soppeng, Selasa (11/2/20).

Menurutnya, saat ini perpustakaan selain berperan menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan, juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan ketrampilan yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.

Dengan upaya tersebut diharapkan sumber daya manusia dapat lebih berkembang, dan pengelolaan  perpustakaan sebagai sebuah institusi  menjadi lebih kuat, sehingga berdampak pada membaiknya kualitas layanan perpustakaan dan juga pemanfaatannya oleh  masyarakat.

Olehnya itu pihaknya menyambut baik dilaksanakannya Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini yang berupaya memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan terhadap akses informasi, dan kegiatan ini merupakan pendekatan langsung proses belajar mengajar yang mampu mendorong kreativitas berinovasi untuk kesejahteraan.  

Lebih lanjut ditegaskan, merupakan suatu kebanggaan bagi kami, khususnya pemerintah dan masyarakat kabupaten Soppeng bahwa pada event penilaian perpustakaan desa terbaik di Surabaya di penghujung tahun 2019 yang lalu, ada dua desa yang sempat meraih penghargaan perpustakaan  desa terbaik dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yaitu  Perpustakaan Desa Tellulimpoe dan Perpustakaan Desa Ganra.

“Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan desa mampu memfasilitasi masyarakat akan kebutuhan informasi dan dapat memberi akses pada masyarakat di desa untuk berbuat lebih banyak, berkegiatan, ber-internet menjelajahi dunia informasi yang berkembang dan berubah setiap saat,” jelasnya.

“Perpustakaan dapat merubah pola pikir mereka bahwa banyak hal yang kita dapat perbuat karena meningkatnya kemampuan literasi kita atau karena kita banyak membaca dan belajar. Untuk itu, diharapkan nantinya ada beberapa desa lagi yang akan menyusul menjadi desa penerima manfaat program transformasi pada tahun 2020 ini sebagai reflikasi dari program sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Nilma, S.Sos., M.M menjelaskan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini merupakan program prioritas nasional, Kebijakan ini diperkuat melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019, dengan menjadikan literasi untuk  kesejahteraan.

Program ini, menurutnya memiliki tujuan memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui peningkatan kemampuan literasi yang meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi, yang menjangkau sampai ke wilayah pedesaan.

Melalui program ini, perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat bagi masyarakat untuk berkegiatan dan terkoneksi satu dengan yang lain sehingga terjadi proses belajar yang mendorong kesempatan untuk menciptakan inovasi dan kreatifitas yang positif dan produktif di antara masyarakat itu sendiri.

Ditegaskan bahwa program transformasi ini sangat sejalan dengan visi dan misi pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang inovatif, produktif, kompetitif, inklusif dan berkarakter. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan saat ini terus mendorong peningkatan pembangunan sumber daya manusia yang kompetitif dan inklusif, di samping itu upaya untuk peningkatan produktivitas dan daya saing produk sumber daya alam yang berkelanjutan terus dilakukan melalui pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif.

“Upaya untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan harus dimaksimalkan. Apalagi di era kemajuan teknologi informasi saat ini, perpustakaan harus mengambil peran menjadi pusat informasi bagi masyarakat,” harapnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng Drs. Ridwan, M.Si dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi Perluasan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini merupakan kegiatan provinsi yang ditempatkan di Soppeng tujuannya Meberikan pemahaman tentang konsep dan strategi pengembangan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial kepada para stakholder terkait, pustakawan, kepala desa, pengelola perpustakaan desa dan komunitas penggiat literasi yang jumlah pesertanya 100 orang.

Kegiatan sosialisasi yang menghadirkan 2 orang narasumber, Irsan, S.IP, M.IP Master Trainer Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dan Andhika Mappasomba, S.S., Penggiat Literasi Nasional ini, turut dihadiri tim sinergi kabupaten, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng Drs. H. Azis Makmur, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa Kabupaten Soppeng Drs. Andi Agus Nongki, M.Si, Sekretaris Bappeda Kabupaten Soppeng, Drs. Andi Zulkifli, M.Si, Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Soppeng Hj. Nurwasih, S.Sos, beserta sejumlah pejabat struktural dan fungsional lingkup Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng.

Selasa, 11 Februari 2020 (naz)