Makassar, sulselprov.go.id - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad mendampingi Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dalam meninjau sejumlah titik Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Makassar, Minggu, 17 Maret 2024.
Sebelumnya, Pemprov Sulsel melaunching 68 titik GPM serentak di 24 kabupaten dan kota. Kegiatan ini menjadi salah satu prioritas Pj Gubernur Sulsel dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan sekaligus pengendalian inflasi di Sulsel.
Adapun 3 titik lokasi GPM, yakni di Kantor Lurah Malimongan Tua di Jalan Salemo, Kelurahan Malimongan Tua, Kecamatan Wajo; di depan Rumah Sakit Ujung Pandang Baru, Jalan Juanda Raya, Kecamatan Tallo; dan di Jalan Veteran Utara Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Makassar.
Kegiatan GPM ini merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar. Bekerjasama dengan Bulog dan Mitra penyedia.
Pj Sekda Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad menyampaikan, GPM secara serentak di 68 titik yang telah dilakukan oleh Pemprov Sulsel dan direspon baik oleh Pemerintah Daerah. Termasuk Kota Makassar, yang melakukan GPM di tiga titik ini.
“Ini menunjukkan bahwa respon pemerintah Kabupaten/Kota cukup baik, termasuk Makassar (melaksanakan 3 titik GPM). Kita berharap diawalnya oleh Provinsi, selanjutnya bisa diikuti oleh Kabupaten/Kota dan ini sudah dilakukan oleh Kota Makassar. Dan ini bentuk sinergitas kita bersama Pemerintah Kabupaten/Kota,” katanya.
Menurutnya, Gerakan Pangan Murah ini, sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilisasi dan pengendalian harga.
"Di momen bulan puasa ini, seperti lalu-lalu biasanya diikuti dengan kenaikan harga. Kita bersyukur sampai pada posisi hari ini, meskipun ada kenaikan tapi tidak signifikan. Pemerintah tetap berupaya memastikan ketersediaan dan keterjangkauannya,” jelasnya.
Lebih lanjut Arsjad mengatakan, bahwa GPM ini sebagai bentuk komitmen Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dalam upaya pengendalian inflasi, sekaligus menghadirkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan memastikan komoditi pangan strategis tersedia.
"Kita berharap dengan adanya gerakan ini, masyarakat tidak perlu panik. Kita pastikan ketersediaannya dan kita pastikan keterjangkauannya, Insya Allah," tuturnya. (*)