Provinsi Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan daya tarik investasi terbaik di Indonesia atau Rangking Doing Business Index 2016 berdasarkan laporan Asia Competitiveness Institute (ACI).

Sulsel berada pada peringkat satu sebagai provinsi paling kondusif dan ramah menerima investasi dari luar. Pencapaian ini berkaitan langsung dengan kapasitas tata kelola pemerintahan yang baik, melayani kepentingan masyarakat, menegakkan aturan secara adil, melindungi kelompok masyarakat tanpa pandang bulu.

Skor Sulsel tertinggi dengan nilai 1.857, mengungguli DKI Jakarta (1.618), Jawa Timur (1.542), Jawa Tengah (1.486) dan Jawa Barat (1.249).

Banyak hal yang membuat Sulsel menjadi provinsi yang menarik untuk berinvestasi. Diantaranya, Sulsel provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi paling stabil selama delapan tahun terakhir (2009-2016) di Indonesia dengan berkontribusi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Capaian akselarasi pembangunan Sulsel dibandingkan rata-rata nasional (2009-2016) lebih baik. Untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel dengan angka 7,64 persen. Sedangkan nasional 5,57 persen. Pertumbuhan PDRB perkapita Sulsel 6,62 persen, nasional 4,02 persen. Sementara penurunan angka kemiskinan -1,08 persen, nasional -0,77 persen dan penurunan angka pengangguran Sulsel -0,52 persen, nasional -0,32 persen.

Uang yang beredar di Sulsel Rp 403 triliun selama setahun. Sulsel juga memberikan makan bagi 22 provinsi lainnya yang ada di Indonesia.

Sulsel menjadi pusat konektivitas darat, laut dan udara untuk Indonesia Timur, penguatan energi terbarukan, basis utama ekonomi Sulsel terletak pada usaha mikro, kecil dan menengah, serta tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratik.

Selain itu, aturan hukum yang baik, transparansi, efektivitas dan efisien serta akuntabilitas yang hadir di Sulsel menjadikan provinsi ini sangat menjanjikan untuk berinvestasi.

Pemprov Sulsel memberikan beragam kemudahan dalam pengurusan perizinan agar lebih cepat, mudah, dan transparan. Caranya dengan memberlakukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sejak 2013. Hal ini untuk memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat dan investor.

"Pelayanan di bidang investasi dan kepada para pengusaha untuk dipermudah. Sepanjang tidak distorsi, ini hari masuk, ini hari juga harus keluar. Tidak boleh hitung hari, tidak boleh hitung jam, harus dalam hitungan menit," ujarnya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Hotel Clarion, Selasa (7/11/2017).

Dari catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel, nilai realisasi investasi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) triwulan III tahun 2017 dengan total angka Rp 9,2 triliun dan sudah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017.

Pada Triwulan III realisasi investasi di Sulsel sebesar Rp1,6 triliun dimana realisasi di triwulan I sebesar Rp 2,93 triliun dan realisasi di triwulan II sebesar Rp4,64 triliun. Sehingga hasil akumulasi triwulan I sampai III mencapai Rp 9,2 triliun. Angka tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan.

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017 yaitu Rp 9 triliun dan sudah melewati sebesar 100,2 persen.

Selasa, 21 November 2017 (Srf/Na)