Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (KH) Sulsel menargetkan akseptor 340.467 ekor dengan target bunting 224.708 ekor. Secara nasional, target akseptor adalah 4 juta ekor dengan kebuntingan 3 juta ekor.
Kepala Dinas Peternakan dan KH Sulsel, Abdul Azis, mengungkapkan, Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) adalah kegiatan yang terintegrasi untuk percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau secara berkelanjutan. Upsus Siwab ini menjadi kegiatan utama pada tahun 2017 ini.
"Secara nasional, kita masih kekurangan daging sapi. Tapi di Sulsel dalam keadaan surplus, dan kita sudah berkontribusi terhadap beberapa daerah tetangga. Kita tidak boleh puas sampai disitu, dan harus terus meningkatkan produksi dan produktivitas. Apalagi dengan adanya ancaman yang serius, yaitu pemotongan betina produktif yang belum terkendali," kata Abdul Azis, pada Pemaparan Program Strategis SKPD Lingkup Pemprov Sulsel yang dilaksanakan Biro Humas dan Protokol Setda Sulsel, di Press Room Kantor Gubernur Sulsel, Senin (13/2/2017).
Abdul Aziz menjelaskan, untuk menggenjot kelahiran, maka pelaksanaan inseminasi buatan harus dioptimalkan. Pihaknya juga mengintensifkan sosialisasi pelarangan ternak betina produktif.
"Yang banyak melakukan pemotongan ternak betina produktif adalah masyarakat umum. Karena itu, sosialisasi harus terus diintensifkan," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di bidang peternakan. Misalnya, meningkatkan produksi dan produktifitas ternak, khususnya ternak sapi dengan mengoptimalkan kinerja IB termasuk kawin alam, memaksimalkan sosialisasi tentang larangan pemotongan ternak betina produktif, dan mengintensifkan pelaksanaan inseminasi buatan, termasuk penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
"Kami meningkatkan koordinasi dengan stakeholder dan menyiapkan dana talangan penyelamatan ternak betina produktif," imbuhnya.
Senin, 13 Februari 2017 (Dw/Rs)