Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ternyata memiliki keinginan membangun sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Rencananya, ia akan mewujudkannya setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur. 

"Saya mau buat PAUD,  sebentar lagi saya mengakhiri jabatan ini. Pikiran saya mau jadi guru seperti saudara-saudara," kata Syahrul saat membuka Rapat Koordinasi dan Forum SKPD Bidang Pendidikan, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Sulsel, di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Rabu (7/3/2018).Menurut Syahrul, masa depan bangsa terletak pada dunia pendidikan. Pendidikan sangat penting dan tidak bisa diabaikan, karena hancurnya sebuah bangsa karena pendidikan yang terabaikan. 

"Kalau mau hancur abaikan pendidikan,  karena akan membuat rakyat bodoh. Pendidikan bukan masalah gaji atau lapangan kerja,  pendidikan adalah sebuah ibadah dan kemuliaan," sebutnya. 

Pada kesempatan ini, Dinas Pendidikan Sulsel bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Kota di Sulsel, Dewan Pendidikan Sulsel serta organisasi guru di Sulsel, menobatkan Gubernur Sulsel sebagai tokoh Panrita di bidang pendidikan atas dedikasinya  pada bidang pendidikan. Syahrul yang menerima penganugerahan atau penobatan ini merasa terkejut dan berterima kasih. 

"Bagi saya, apa yang dilakukan adalah sepenuhnya untuk kepentingan bangsa," ucapnya. 

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan atau menyelaraskan program dan tujuan Dinas Pendidikan Sulsel bersama seluruh OPD atau SKPD Bidang Pendidikan.

"Untuk mempertajam indikator dan kinerja program yang dilaksanakan, mengoptimalisasi sasaran pencapaian sasaran dan penyesuaian pendanaan program," kata Irman. 

None sapaan akrab Irman, melanjutkan, dunia pendidikan di Sulsel unggul dan menjadi terdepan, karena hadirnya inisiasi dan inovasi dari Gubernur Syahrul. 

"Ada yang masih spesifik teringat,  bahwa, pendidikan gratis di Indonesia yang memulai Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Toh pun kalau ada yang mengikuti, itulah seorang inspirator," kata Irman. 

Ia menambahkan, Pemprov Sulsel telah memprogramkan beasiswa untuk mahasiswa S1. Dimana setiap tahunnya diberikan kepada sebanyak 22 ribu dengan anggaran Rp 22 miliar rupiah. 

Juga ada pemberian beasiswa kepada mahasiwa S2 dan  beasiswa pendoktoran kepada mahasiswa yang disekolahkan ke Jepang, Selandia Baru dan negara-negara lainnya. 

"Sebanyak 30 guru menikmati program ini, termasuk dosen-dosen yang saat ini telah mengabdi menjadi dekan di kampus masing-masing," pungkas Irman.

Rabu, 7 Maret 2018 (Srf/Na)