Bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun serta terbatasnya sumber daya alam menjadikan pengelolaan kota menjadi semakin kompleks. Kondisi ini menuntut Pemerintah Daerah untuk dapat memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki serta meminimalisir kendala atau masalah yang dihadapi. Konsep kota cerdas (smart city) yang menjadi isu besar di kota-kota besar di seluruh dunia mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota menggunakan pendekatan citizen centric sehingga terjadi interaksi yang lebih dinamis dan erat antara warga dengan penyedia layanan, dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah. Interaksi dua arah ini akan terus berkembang dan berproses sehingga nantinya kota akan menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali serta tangguh dalam merespon perubahan dan tantangan yang baru dengan lebih cepat.

Tak lupa pula Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam melihat isu dan tantangan zaman yang menuntut kita untuk terus berkembang dan memaksimal potensi teknologi informasi pada era digital ini. Dalam penerapan smart city pada Sulawesi selatan tentu memiliki potensi masalah yang akan timbul. Untuk itulah diperlukan perencanaan yang matang dalam mencegah masalah-masalah yang akan timbul pada proses implementasi smart city di Provinsi Sulawesi Selatan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah belajar dari kota-kota yang telah lebih dahulu menerapkan konsep smart city. Hal ini dilakukan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo SP) Sulsel dengan melakukan pertemuan bersama tim dari Unit Pengelola Jakarta Smart City pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemprov DKI Jakarta untuk berbagi pengalaman dalam proses penerapan dan pengimplementasian smart city di Pemprov DKI Jakarta.

Pertemuan ini dilakukan pada Sabtu, 24 Agustus 2019 di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Pertemuan ini dihadiri oleh Kadis Kominfo Sulsel, Andi Hasdullah didampingi Kepala Bidang Informatika Badaruddin, Kabid Persandian Yulianus Sonda Kabid E-Goverment Lukmanuddin, Staf khusus Gubernur Bidang IT, Fahmi Islami dan Andrew Mulia, tim IT Diskominfo Sulsel, Head of Data Analytics (Kepala Bidang Data Analytics) Unit Pengelola Jakarta Smart City pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemprov DKI Jakarta, Juan Intan Kanggrawan.

Kondisi Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan dibawah pemerintahan Gubernur Prof. H. M. Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman saat ini masih terbilang dalam fase transisi, dalam membawa konsep pemerintahan yang berbasis digital atau biasa kita kenal sebagai e-Government. Disadur dari World Bank e-Government adalah penyelenggaraan pemerintahan berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis dan kelompok terkait lainnya menuju good government.

Tentu untuk mencapai cita-cita ini, Juan Intan Kanggrawan memberikan pandangannya mengenai kondisi Sulawesi Selatan dan menjelaskan bahwa dibutuhkan penguatan kelembagaan yang menjadi pondasi untuk memaksimalkan smart city. “Makanya, sangat dipahami jika gubernur maupun wakil gubernur akan mencari orang-orang kredibel untuk membantu mewujudkan apa yang menjadi tujuan pemerintahannya. Termasuk dalam memaksimalkan penerapan Smart City,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadis Kominfo SP, Andi Hasdullah juga menjelaskan bagaimana perkembangan terkini di Pemprov Sulsel, khususnya Dinas Kominfo. “Pada dasarnya, konsep Smart City sudah mulai diterapkan, bukan hanya lingkup Pemprov Sulsel, melainkan juga di kabupaten/kota. Khusus di Pemprov Sulsel, sistem untuk Smart City sudah mulai dibangun. Terkait layanan informasi dan pengaduan, sudah dihadirkan Baruga Sulsel. Konsep ini sudah jalan sejak awal pemerintahan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman. Dalam sehari, rata-rata aduan dan permohonan informasi yang masuk sekitar 25. Tidak hanya sampai disitu Pemprov Sulsel juga sudah menjalankan Aplikasi Smart Office dengan menghadirkan dua fitur, yakni surat masuk dan surat keluar dengan tanda tangan elektronik." ungkap Andi Hasdullah.

Kedepannya Pemprov juga memaksimalkan sistem aplikasi perencanaan dan penganggaran, seperti e-Planning, e-Budgeting, e-Money, dan layanan lainnya yang berbasis elektronik.

Pemprov Sulsel juga akan lebih fokus dalam layanan data karena untuk layanan publik, sudah sebagian besar dihandle oleh kabupaten/kota. "Kedepan, kami akan lebih fokus menjadi jendela Sulsel. Lebih ke layanan pengolahan data," tandasnya.

Sabtu, 24 Agustus 2019 (Er/Rhm)