Makassar, sulselprov.go.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mendukung upaya pemerintah pusat untuk terus menjalankan program Gerakan Nasional Peduli Lingkungan. Khususnya kebersihan laut dari banyaknya sampah plastik di kawasan pesisir pantai dan laut.

Sekertaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menjelaskan, pada tahun 2023 lalu Pemprov Sulsel telah melaksanakan kegiatan under water clean up yang melibatkan 50 orang penyelam, yang telah membersihkan kawasan pesisir pantai dan laut di sekitar Pulau Baranglompo.

"Sebagai laporan kepada Bapak Menteri, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan seluruh kabupaten kota yang ada telah melaksanakan beberapa kegiatan di tahun 2023. Itu telah dilaksanakan kegiatan Under Water Clean Up yang melibatkan 50 penyelam di sekitar Pulau Baranglompo dan berhasil mengangkat satu ton sampah plastik," ungkapnya dalam Puncak Apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2024 dengan tema Pembersihan Sampah Plastik di Laut Melalui Gerakan Partisipasi Nelayan, yang digelar di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Kamis 29 Agustus 2024.

Menurutnya, wilayah pesisir dan laut sangat potensial memicu pertumbuhan ekonomi. Sulsel dan hampir seluruh Kawasan Timur Indonesia memiliki luas atau panjang kawasan pantai yang jauh lebih besar dibanding di kawasan barat. Bahkan potensi laut ini sangat luar biasa.

Hanya saja, Jufri Rahman menyayangkan, banyaknya sampah plastik di kawasan pesisir ini mengancam kelestarian alam alam kedepannya.

"Tentu yang terjadi abrasi dan peningkatan tinggi permukaan air laut. Tentu itulah, maka kita harus lakukan langkah-langkah strategis di lapangan guna mengantisipasi akibat yang lebih fatal lagi," tegasnya.

Oleh karena itu, Jufri Rahman berharap agar kedepannya kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan berharap Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, bisa kembali masuk dalam jajaran kabinet selanjutnya, sehingga tanggung jawabnya untuk melaksanakan gerakan peduli lingkungan laut bisa terus berjalan.

Sementara itu, Sakti Wahyu Trenggono dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan ketiga yang dimulai sejak tahun 2022. 

"Ketika saya ikut kegiatan UN Conference di Portugal lalu kita canangkan Gerakan tentang Bulan Cinta Laut ini dan terus kita jalankan dan Alhamdulillah. Mudah-mudahan kedepan akan terus lebih massif lagi dan tentu tidak bisa sendirian, keterlibatan pemerintah daerah juga menjadi sangat penting," ungkapnya.

Gerakan ini, lanjutnya, tidak hanya memahami Bulan Cinta Laut bukan hanya sekedar untuk membersihkan sampah yang mengapung di laut, bukan sekedar mengajak para nelayan untuk berhenti menangkap ikan tetapi bergerak mengambil sampah-sampah plastik di laut.

"Bukan hanya sekedar itu. Tetapi upaya-upaya yang massif yang terus kita lakukan khususnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mengajak seluruh stakeholder termasuk para nelayan, diantaranya ketika mereka melaut maka harus dipastikan kantong-kantong plastik sebagai pembungkus logistik kembalinya harus sama," terangnya.

Dengan begitu, Sakti meminta kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal yang bersangkutan dibawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk dapat melakukan pengawasan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan alam laut di Indonesia. (*)