Duta Besar The Islamic Republic of Iran untuk Indonesia, Dr Mohammad Khoush Heikal Azad menawarkan kerjasama dengan provinsi Sulsel seperti bidang pertanian, industri dan teknologi.
Hal itu terungkap saat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), H M Nurdin Abdullah melakukan pertemuan virtual dengan Duta Besar The Islamic Republic of Iran untuk Indonesia, Dr Mohammad Khoush Heikal Azad,Jumat, 3 Juli 2020.
Duta Besar The Islamic Republic of Iran untuk Indonesia, Dr Mohammad Khoush Heikal Azad mengaku telah berkomunikasi dengan pejabat dari Provinsi Razavi Khorasan untuk melakukan kerjasama dengan Sulsel Seperti bidang pertanian, industri dan teknologi.
"Sebelum menghubungi Gubernur Sulsel, saya telah berkomunikasi dengan pejabat dari Provinsi Razavi Khorasan untuk melakukan kerjasama dengan Sulsel seperti bidang pertanian, industri dan teknologi,"ungkap Azad.
Ia juga menawarkan kerjasama penanganan Covid-19 antara Indonesia dan Sulsel,Termasuk gagasan produksi masker bersama dan membantu melengkapi alat kesehatan rumah sakit yang ada di Sulsel
"Perusahaan berbasis teknologi di Iran berhasil mengembangkan alat-alat kesehatan dan perangkat lunak (software) penanganan Corona ini bisa dikerjasama di sulsel, Termasuk gagasan produksi masker bersama dan membantu melengkapi alat kesehatan rumah sakit yang ada di Sulsel,"sebutnya.
Duta Besar The Islamic Republic of Iran untuk Indonesia, Dr Mohammad Khoush Heikal Azad menambahkan Di iran hingga 2 juli sebanyak 233 ribu jiwa terpapar, 11 ribu jiwa telah meninggal, 195 ribu telah sembuh dan pulang.
"Di tengah embargo Amerika Serikat (AS), Iran dapat menangani pandemi ini dengan baik,Dan hingga, 2 Juli 2020, sebanyak 233 ribu jiwa terpapar, 11 ribu jiwa telah meninggal, 195 ribu telah sembuh dan pulang. Adapun total tes Covid yang dilakukan pada 1,7 juta jiwa,"tutupnya.
Sementara itu Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah memaparkan, Sulsel sebagai provinsi yang menjadi barometer pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur telah menyusun strategi dalam tata kelola pemerintahan yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.
"Sulsel membangun beberapa bandara. Yang pasti Bandara Sultan Hasanuddin menjadi hub untuk Indonesia Timur dan telah menjadi bandara internasional. Kami juga punya port (pelabuhan) Soekarno Hatta, termasuk kami lagi membangun Makassar New Port dan saat ini seluruh produk ekspor kita direct ekspor ke berbagai negara," kata Nurdin Abdullah.
Ia menambahkan, dengan besarnya potensi kekuatan dan ekonomi kedua negara dan provinsi, dapat sama-sama mendatangkan manfaat.
"Dengan potensi yang dimiliki dan dukungan infrastruktur kerjasama yang dilakukan akan mendatangkan mamfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,"ambahnya.
Gubernur Sulsel juga menyambut baik kerjasama penanganan covid-19,sehingga rantai penularan dapat diputus dan sulsel segera terbebas dari virus berbahaya ini.
"Saya juga menyambut baik kerjasama penanganan covid-19, karena merupakan bagian dari upaya memutus mata rantai Covid-19. Apalagi Sulsel termasuk empat provinsi dengan kasus tinggi,"utupnya
Diketahui, bahwa Mashad pernah menjadi ibukota Iran pada zaman kerajaan Afsyariyan. Sedangkan pada masa kepemimpinan Mahmoud Ahmdinejad, Mashad diresmikan sebagai ibukota spiritual Republik Islam Iran.
Jumat ( 3 Juli 2020) Diskominfo