Makassar, sulselprov.go.id - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima audiensi pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Sulawesi Selatan di rumah jabatan Wakil Gubernur, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Makassar, Selasa, 9 September 2025. 

Pertemuan ini dipimpin Ketua YKI Sulsel periode 2019–2024, Liestiaty F. Nurdin, sekaligus menjelang pelantikan Dr. Nani Jufri sebagai ketua baru periode 2025–2030.

slot qris

Dalam pertemuan itu, Liestiaty menyampaikan pergantian kepengurusan dan harapan agar YKI tetap menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker. 

Ia menyoroti kasus kanker payudara dan serviks yang terus meningkat di Sulsel.

“YKI terus berkoordinasi dengan pemerintah. Kami butuh dukungan sebagai organisasi non-profit dalam upaya kesehatan masyarakat dan deteksi dini kanker. Di Sulsel, kasus kanker terus meningkat, khususnya kanker payudara dan serviks," sebutnya.

Liestiaty menambahkan, kepemimpinan Dr. Nani sebagai dokter spesialis THT kepala-leher akan memberi fokus baru dalam program sosialisasi deteksi dini. Harapannya, angka kesadaran meningkat dan angka kematian akibat kanker dapat ditekan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi menegaskan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap program YKI Sulsel.

“Pemerintah provinsi siap mendukung segala bentuk upaya pencegahan dan kesadaran masyarakat terhadap kanker," ucapnya.

Ia menekankan perlunya kolaborasi dengan perangkat daerah terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), agar program deteksi dini menjangkau lebih banyak masyarakat.

Data Dinas Kesehatan Sulsel mencatat kasus kanker payudara mencapai 203 di rumah sakit dan 316 di puskesmas, sedangkan kanker serviks tercatat 109 kasus rumah sakit dan 275 di puskesmas. Namun, deteksi dini dengan metode IVA baru menjangkau 0,94% dari sasaran perempuan usia 30–50 tahun.

Data lain menyebutlah prevalensi kanker payudara di Sulsel berdasarkan diagnosis mencapai 0,8% (Survei Kesehatan Indonesia 2023) dan jumlah kasus kanker payudara tercatat 17.484 orang menurut Profil Kesehatan Provinsi 2021.

Fatmawati menilai data tersebut sebagai panggilan untuk bertindak. Menjadi alarm serius agar semua pihak meningkatkan strategi deteksi dini, edukasi publik, serta pendampingan pasien kanker. 

"Kita harus bergerak bersama, dari pemprov hingga pengurus YKI, supaya masyarakat lebih cepat sadar dan penanganannya bisa tepat," tegasnya.

Selain aspek kesehatan, Fatmawati menyinggung pentingnya penguatan ekonomi penyintas kanker, khususnya perempuan korban kekerasan. Pemprov Sulsel, kata dia, akan menyiapkan dukungan melalui skema BLUD dan program UMKM sebagai bentuk pencegahan sosial. (*)