Makassar, sulselprov.go.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin menginisiasi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah secara serentak di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel.
Sasarannya 68 titik padat penduduk. Rencananya GPM serentak ini akan berlangsung pada tanggal 6-7 Maret 2024.
"Dalam rangka pelaksanaan kegiatan GPM ini, yang Insya Allah akan diadakan secara serentak di 24 kabupaten/kota, sudah dilakukan persiapan dengan BI, Bulog, dan mitra-mitra terkait terutama para penyedia lainnya," ungkap Plh Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, kepada awak media di ruang kerjanya, Senin malam, 4 Maret 2024.
Rapat persiapan itu, kata dia, untuk memastikan bahwa GPM yang diadakan pada hari Rabu dan Kamis berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
"Rapat itu juga kita mendapatkan informasi bahwa Bulog akan mensuplai beberapa komoditi pangan strategis, termasuk penyedia tingkat lokal," katanya.
Sejumlah komoditi yang akan ada pada GPM ini berupa beras, gula, minyak goreng, daging, telur, bawang merah, bawang putih, dan sejumlah komoditi pangan strategis lainnya.
"Rapat ini juga kita mengajak dan mengimbau kepada semua kabupaten/kota, Bulog, dan juga jajaran dinas tanaman pangan untuk memaksimalkan kegiatan GPM ini dengan melakukan sosialisasi termasuk menginformasikan kepada masyarakat tentang standar harga yang kita jadikan dasar, untuk penjualan ke masyarakat yang tentunya dibawah dari harga pasar," jelasnya.
Dirinya pun berharap, kegiatan GPM ini dapat menjadi media efektif untuk melakukan stabilisasi harga dan juga upaya untuk pengendalian inflasi yang sejauh cukup terjaga di Sulsel.
Dalam GPM serentak ini pun melibatkan jajaran Forkopimda untuk memastikan pelaksanaan berjalan dengan kondusif. "Intinya adalah Sulsel siap menghadapi bulan puasa Ramadan dan Idul Fitri," pungkasnya.
Menurutnya, kegiatan GPM ini adalah inisiasi dari Pemerintah Provinsi Sulsel yang disupport oleh BI, Bulog dan lainnya, sekaligus ini menjadi piloting untuk skala nasional.
"Karena sejauh ini, GPM ini dilakukan di beberapa kabupaten/kota, tetapi tidak dilakukan secara serentak seperti yang akan kita lakukan. Dan kita ini akan melakukan GPM secara serentak di 24 kabupaten kota dan kurang lebih 68 titik dan titik ini juga yang terbesar dibandingkan dengan tahun lalu,” imbuhnya.
Arsjad pun berharap, GPM ini bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang bisa melakukan GPM di tingkat Kecamatan.
"GPM yang dilakukan oleh Pemprov Sulsel ini lebih fokus ke wilayah-wilayah ibukota yang padat penduduk. Untuk itu, GPM yang dilakukan kabupaten kota nantinya menyasar daerah-daerah kecamatan terutama pada 8 kabupaten kota yang menjadi sampling pada indeks harga konsumen," jelasnya. (*)