Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sumatera Barat (Sumbar) bersama sepuluh ketua DPD II Golkar di daerah itu, datang menemui Calon Ketua Umum (Caketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Syahrul Yasin Limpo, Sabtu (2/4/2016) malam. Namun, mereka belum memastikan apakah akan mendukung SYL di Munas Golkar, Mei mendatang.
Sekretaris DPD I Golkar Sumbar, Zulkenedi Said, kedatangannya bersama rombongan untuk menemui SYL adalah untuk mengetahui secara langsung figur SYL dan mendengarkan visi misinya. Apalagi, sebagian pengurus Golkar di Sumbar belum mengetahui sepak terjang SYL, baik di pemerintahan maupun perjalanan karirnya di politik.
"Tentu kami tidak mau seperti membeli kucing dalam karung. Di Sumbar ada 20 suara, yang datang ini sepuluh DPD II dan saya sendiri mewakili DPD I," kata Zulkenedi, usai bertemu SYL, di Rumah Jabatan Gubernur.
Menurut Zulkenedi, visi misi dan track record seseorang sangat berpengaruh terhadap pilihan mereka nanti di Munas Golkar. Namun, setelah mendengarkan pemaparan SYL, ia menilai SYL memiliki komitmen untuk golkar agar solid lagi, mengembalikan kebesaran partai, dan mampu memimpin.
"Beliau juga bilang bahwa menjadi ketua umum hanyalah persoalan takdir dan bukan yang utama. Yang terpenting di Munas Golkar, adalah bagaimana agar partai yang besar ini solid kembali. Saya kira, ini adalah hal yang luar biasa," ujarnya.
Terkait kepastian dukungan untuk SYL, Zulkenedi mengaku belum bisa memastikan. "Soal apakah memastikan dukungan, itu kan ada prosedur yang akan berjalan. Tapi, kami sudah mendengarkan visi misinya, dan itu tentu akan berpengaruh terhadap pilihan," jelasnya.
Senada dikatakan Ketua DPD II Golkar Payakumbuh, Sudirman. Ia mengaku mengapresiasi keputusan SYL untuk bertarung di Munas Golkar sebagai Caketum. Apalagi, baru kali ini ada kandidat dari daerah yang mencalonkan diri di Munas.
"Hal ini akan menjadi perhatian kami. Baru kali ini ada calon dari daerah, selama ini kan dari pusat. Apalagi, sekarang partai dalam kondisi terpuruk dan Pak SYL mau mengembalikan kebesaran partai ini," kata Sudirman.
Saat ditanya mengenai dukungan tertulis, ia mengaku akan melihat visi misi SYL secara keseluruh terlebih dahulu. Memberikan dukungan secara tertulis atau tidak, akan ditentukan setelah SYL melakukan deklarasi, yang rencananya akan dilakukan di Solo.
"Kalau dukungan tertulis, nanti dilihat setelah beliau deklarasi di Solo dulu. Insya Allah kami juga akan datang," ujarnya.
Sementara, Ketua DPD II Golkar Solok, Desra Ediwan, mengaku tahu jika SYL mencalonkan diri sebagai Caketum Golkar setelah membaca berita di media. Sebagai politisi dari daerah, Desra mendukung keputusan SYL tersebut. Apalagi secara hierarki dan pengalaman, SYL memiliki pengalaman baik di pemerintahan maupun di karir politiknya.
"Kalau saya sendiri, datang kesini karena sudah punya sikap. Apakah dukungan ini bisa berubah, tentunya dukungan itu sebenarnya sangat relatif. Tapi, mudah-mudahan tidak ada perubahan lagi," kata Desra.
Dalam pertemuan tersebut, SYL mengatakan, Golkar harus diposisikan untuk kepentingan rakyat dan negara. Kalau kehadiran Golkar mampu dirasakan perjuangannya untuk rakyat, maka rakyat akan memilih Golkar.
"Saya selalu bilang bukan untuk jabatan yang penting, tapi munas ini bisa jadi sumber rekonsilisasi tidak? Bagaimanakah nanti akhirnya, saya kira masalah ketua umum itu masalah takdir, tapi untuk negara dan bangsa kita harus berjuang," tegas SYL.
Minggu, 3 April 2016 (Dw/Er)