Bersama Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono,Gubernur Provinsi Sulsel, Nurdin Abdullah meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara ( Lutra)Kamis, 16 Juli 2020.
Gubernur Provinsi Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku, pemerintah baik pusat maupun provinsi merespon cepat penanganan banjir bandang di Lutra,termasuk dengan mengirimkan berbagai bantuan kelokasi.
"Kami Atas nama pemerintah menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah banjir yang menelan korban jiwa serta turut prihatin dan lansung melakukan upaya penanganan termasuk dengan mengirim berbagai bantuan kelokasi bencana,"ungkap Nurdin Abdullah.
Ia menyebutkan dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah,maka pemulihan pasca bencana akan berjalan lebih cepat.
"Bersama berbagai pihak dan pemerintah untuk bahu-membahu melakukan penanganan dan upaya pemulihan,maka semuanya akan berjalan lebih cepat,"sebutnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengatakan saat ini terus dilakukan upaya untuk membuka akses jalan yang masih terisolir.
"Hari ini kita fokus membuka akses jalan yang masih terisolir, terutama di akses jalan Nasional,mengingat inikan lalu-lintas dan perekonomian, terutama untuk mendistribusikan logistik pada beberapa wilayah pengungsian di Kabupaten Luwu Utara,"ungkap Indah.
Ia menjelaskan akses jalan yang terputus membuat pengiriman bantuan bagi warga yang terisolir harus menggunakan kendaraan roda dua dengan melalui jalan pegunungan.
"Bantuan bagi warga terisolir sudah dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua,Misalnya di daerah pegunungan, di Kota Masamba mengingat memang aksesnya terputus. Jadi baik jembatan gantung dan jembatan beton terputus, jadi kami cari jalan pegunungan,"jelasnya.
Bupati Lutra menambahkan pandemi covid-19 yang masih terjadi menjadi perhatian dalam penanganan warga di pengungsian Termasuk mengedukasi masyarakat agar kembali mau menjaga jarak,dan membagikan masker.
"Penanganan warga di pengungsian juga menjadi perhatian, termasuk di tengah pandemi Covid-19. jadi teman-teman kami sudah membentuk di lapangan posko kesehatan terkait. Termasuk dalam rangka mengedukasi masyarakat agar kembali mau menjaga jarak, walaupun sangat berat kondisinya,dan menyalurkan masker,"tambahnya.
"Adapun status bencana ini tanggap darurat selama satu bulan,"tutupnya.
Kepala BPBD Lutra, Muslim Muchtar, mengatakan,dari data, ada 69 orang yang hilang kemudian yang ditemukan meninggal itu ada 24 orang, kemudian 5 diantaranya tidak terdeteksi.
"Dibawah pimpinan basarnas, saat ini pencarian warga yang hilang terbawa banjir bandang terus dilakukan.Semua relawan baik Basarnas dan BPBD di empat kabupaten/kota di Luwu Raya turun membantu, demikian juga daerah lainnya,"kata Muslim.
Ia menambahkan jumlah titik pengungsian sekitar 39.Yang disiapkan oleh Pemda kurang lebih 20 titik. Ini semua membutuhkan suplai makanan, baik makanan cepat saji maupun makanan berupa makanan yang bisa dimakan untuk 2-3 hari kedepan.
"Bantuan makanan juga masih sangat dibutuhkan mengingat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pemulihan.Hal lain yang sangat dibutuhkan segera adalah sanitasi portable. Alat berat juga demikian untuk memindahkan material dan alat hisap air,"pungkasnya.
Diketahui Bencana banjir bandang terjadi di lima kecamatan di kabupaten Luwu utara (Lutra) pada senin malam (13/7) yaitu Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat.
Kamis ( 16 Juli 2020) Diskominfo